Dari informasi data yang diterima WD menuturkan, pada pencairan Dana Desa tahap ke-1 Desa Wirakanan menerima sebesar Rp 396.984.600, yang dialokasikan untuk pemberdayaan, diantaranya untuk peningkatan kapasitas Kuwu dan Pamong Desa sebesar Rp 3.149.600, Posyandu sebesar Rp 13.885.000 dan untuk dua PAUD Kenanga 1 dan Kenanga 2 dalam pembangunan dan infrastruktur sebesar Rp 19.392.900, sedangkan pemberdayaan PAUD sebesar Rp 12.450.000.
Selain itu, DD tersebut juga telah di alokasikan untuk pelaksanaan kegiatan TPT Kali Pandan di blok kemped dengan panjang 650 Meter, sebesar 142.000.000, kemudian untuk betonisasi jalan blok Kemped Rp 28.000.000 dengan panjang 200 meter, lebar 1,2 meter, dengan tinggi 10 cm.
Selanjutnya untuk betonisasi jalan lingkungan sepanjang 300 meter di blok Pengodengan sebesar 42.500.000, kemudian untuk pembangunan Betonisasi jalan blok tipar sepanjang 500 meter, sebesar 69.000.000. Kemudian untuk pembangunan TPT Kali pembuang di blok Tipar 270 Meter, Tinggi 90 Cm, Lebar atas 30Cm, Lebar bawah 50Cm, dengan anggaran Rp86.000.000.
Kuwu Desa Wirakanan, H.Mulyono Hadi Saputra melalui Sekretaris Desa Wirakanan, Ali Sa'id, menjelaskan jika anggaran Dana Desa pada tahap satu tersebut sudah dilaksanakan untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan di Desa Wirakanan.
"Penggunaan Dana Desa ini 80% untuk pembangunan infrastruktur dan 20% untuk pemberdayaan, sesuai dengan Permendagri," Ungkapnya
Dikatakannya, bahwa pada pencairan Dana Desa tahap 2 nanti, salah satunya digunakan untuk rehab Rutilahu sebanyak 5 rumah warga, satu unitnya sebesar 10 juta, hingga total 50 juta. Selain itu, akan digunakan juga untuk pembangunan jembatan penyeberangan kecil sepanjang 2 meter untuk di blok Pengodengan atau Tlepak.
"Pengadaan jamban keluarga sebanyak 10 unit, dengan pagu anggaran 1,5 juta per unit atau total anggaran 15 juta, itu untuk warga yang memang sangat membutuhkan jamban keluarga tersebut, untuk dirumahnya, itu Sesuai Perbup," Terangnya.
Pihaknya berharap dengan adanya bantuan DD dan ADD tersebut, agar pemerintahan desa Wirakanan dan warga masyarakat bisa dapat bekerja sama dan gotong royong dalam membangun desa.
"Dengan program Padat Karya pada tahap 2 nanti, sebagai penyerapan tenaga lokal untuk warga sekitar, agar dapat ikut bekerja bersama-sama dalam membangun infrastruktur di desa sendiri, dan itu dibayar, bukan sekedar swadaya tenaga atau kerja gorol saja," Pungkasnya.