Portal Berita Terkini ~ Pepatah mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Dalam karier, perumpamaan ini kerap dikaitkan dengan profesi anak akan mirip atau mendekati ayah.
Namun hal ini sepertinya tidak berlaku untuk Nicholas Sean Purnama.
Anak sulung Gubernur (nonaktif) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tidak tertarik terjun ke panggung politik, termasuk nggak mau jadi gubernur seperti ayahnya!
Lho, kenapa?
Alasannya, cowok yang akrab disapa Nico ini ingin jadi dokter.
"Kalau jadi dokter lebih bisa berguna buat banyak orang aja."
Hingga duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Nico menyimpan cita-cita menjadi prajurit militer.
"Sebenarnya dulu aku maunya jadi tentara. Masih sampai kelas 9, maunya tentara."
"Cuma pikir kan, kalau jadi tentara, sampai kapan juga akan di militer aja, nanti keluarga gimana."
"Jadi aku pilih yang bisa menyelamatkan orang juga, berguna bagi orang juga."
"Lagian, jadi kedokteran militer kan juga bisa," kata cowok penyuka warna biru ini.
Untuk preferensi kampus yang dituju sama cowok berkulit putih ini, ternyata nggak perlu jauh-jauh ke luar negeri seperti pilihan teman sekolahnya kebanyakan.
Nico sudah merasa bahagia bisa tembus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Jakarta.
Keinginan Nico untuk sekolah di dalam negeri sebenarnya sempat ditolak Ahok, namun anak sulungnya tersebut sepertinya nggak mau biaya kuliahnya terlalu mahal, karenanya dia memilih di dalam negeri saja.
"Saya bersyukur anak saya yang paling besar, dia tahu duit Bapak-nya pas-pasan, dollar juga lagi tinggi. Dia tidak minta sekolah di luar negeri. Dia bersyukur banget bisa diterima di kampus UI. Karena dia bilang murah," ujar Ahok.
Misalnya nggak masuk FKUI, Nico pun ngaku bakal tetap kuliah di dalam negeri.
"Kampus masih banyak. Aku nggak yang harus UI gitu. Kan ada di Atma Jaya, dekat dari rumah juga tuh kedokterannya," kata Nico.
Dan cita-cita menjadi dokter semakin dekat. Nico baru saja lolos di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hal ini terungkap saat calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak berkampanye pada hari pertama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, Jumat (28/10/2016).
Ahok tidak terlihat mengunjungi warga maupun blusukan dari kampung ke kampung.
"Aku antar anak ke kampus UI Depok dan lihat kondisi apartemen sewanya," kata Ahok, kepada majalahmandiri.com, Jumat (25/11/2016).
Rupanya putra pertamanya, Nicholas Sean Purnama, baru saja diterima kuliah di Fakultas Kedokteran UI.
Ganteng, Jadi Pusat Perhatian
Ahok dan Veronica Tan memiliki tiga anak, dua putra, Nicholas Purnama dan Daud Albeenner Purnama dan seorang putri, Nathania Purnama.
Nicholas Sean Purnama atau yang akrab dipanggil Nico mulai menjadi pusat perhatian saat pelantikan ayahnya sebagai Gubernur DKI, Rabu (19/11/2014).
Postur wajah yang dimiliki Nico tampak layaknya tipe idola anak muda masa kini.
Beberapa komentar di media sosial pun melontarkan kicauan seperti "Anak pak ahok ganteng ya".
Bahkan, di media sosial pun sudah tersebar foto-foto si ganteng Nicholas Sean Purnama.
Nicholas adalah pemuda berusia 18 tahun. Semasa SMA, ia bersekolah di SMA Pelita Harapan.
Saat menghadiri pelantikan ayahnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Nico mengurai pendapat bahwa Ahok bukanlah sosok yang galak seperti anggapan banyak orang.
"Papa jadi Gubernur atau enggak sama aja ya, kan tiap malam kita ketemu. Kita juga suka nonton bareng di luar. Terakhir itu kita nonton film JOHN WICK. Aku sih suka main game, cuma nggak pernah ajak papa karena nggak bisa main. Padahal kalau main Call of Duty bareng seru juga ya," cerita Nico seperti dikutip Gadis.co.id.
Nico pun mengaku tak paham bahasa Khek, bahasa daerah Belitung.
Sehari - hari Sean bekomunikasi memakai bahasa Inggris.
"Kalau Khek, aku nggak bisa. Lagian, aku lahir dan besar di Jakarta. Terus, kalau ngomong sama Papa kebanyakan pake Inggris, tapi aku bisa ngomong Hokkian sedikit. Karena, diajarin Mama."
Ibu Veronika berasal dari Medan. Hokkian itu dialek yang suka dipake sama orang-orang China atau Tionghoa di Medan. Nggak di Medan doang sih, tapi juga di tempat lain.
Cuma kayaknya Hokkian di Indonesia itu identik dengan orang China Medan.
Di keluarga Ahok, tak terlihat adanya sifat orangtua yang diktator dalam hal pendidikan. Soalnya,
Nico bukan anak yang gila nilai atau terobsesi untuk jadi nomor satu di sekolah.
Anaknya santai dan woles banget! Bikin resolusi buat tahun baru aja nggak pernah.
Begitu juga dengan menunjukkan bahasa kasih di keluarga. Sesibuk-sibuknya Koh Ahok jadi gubernur, doi masih sempat meluangkan waktu di pagi hari bersama keluarga buat doa bareng sebelum berangkat gawe.
"Papa juga suka kasih nasihat supaya aku tetep dekat sama Tuhan dan punya hidup yang benar," kata Nico.
"Terus, kamu jadi tetep deket sama Tuhan dong?"
"Nggak juga sih. Kadang suka khilaf. Hihihi," katanya berseloroh.
Lalu, mungkin kalian sering berpikir kalau orang-orang Tionghoa yang kaya raya pasti bakal lebih sering menghabiskan liburan mereka dengan menghambur-hamburkan uang di luar negeri.
Tapi, nggak semuanya begitu. Contohnya Sean yang lebih memilih buat pulang kampung ke Belitung pas Natalan dan Tahun Baru nanti.
"Aku lebih suka main ke Belitung pas libur, daripada ke luar negeri. Karena, suasana di Belitung sejuk. Pantainya bagus banget dan makanannya enak-enak!" curhat Sean yang katanya jarang ke luar negeri.
Tenyata buah bisa jauh jatuhnya dari pohon........ya