Bukan Menghias Pohon atau Tukeran Kado, Warga Jepang Justru Lebih Sibuk Berburu KFC. Ini Alasannya!


Portal Berita Internasional ~ Natal adalah momen spesial di akhir tahun yang dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun berbeda negara, berbeda budaya, berbeda pula tradisi perayaan Natalnya. Salah satu yang unik dan tidak biasa adalah perayaan Natal di Jepang, guys. Di sana, perayaan Natal identik dengan KFC. Saking populernya tradisi ini sampai ada istilah Merry KFC Christmas.

Wah, kok bisa?

Padahal, momen Natal pastinya merupakan momen sakral yang sekali setahun. Karena itu wajib dirayakan dengan membuat sajian istimewa yang tidak bisa ditemui setiap hari. Sementara untuk KFC yang buka setiap hari dan ada di mana-mana, tentu rasanya terlalu ‘biasa’ saja untuk merayakan Natal. Tapi itulah kenyataannya di Jepang, tidak ada makanan lain selain ayam goreng KFC yang diburu orang pada saat Natal.

Fastfood harusnya tinggal datang dan bisa makan dengan cepat, tapi kamu harus reservasi layaknya restoran mahal jika ingin makan KFC di hari Natal. Atau siap antri berjam-jam

Antrian KFC di hari Natal

Selama ini kita mengenal KFC sebagai restoran fastfood yang konsepnya kita datang, pesan, bayar, makan, pulang. Penyajiannya pun tak perlu waktu lama. Bisa ditunggu sambil berdiri di depan kasir. Namun pada momen Natal di Jepang, banyak pengunjung yang memilih untuk melakukan reservasi sejak jauh-jauh hari. Hal ini dikarenakan pada hari Natal antrian di KFC benar-benar cetar. Untuk bisa makan ayam goreng bersama keluarga, tak jarang kamu harus antri sampai berjam-jam. Tapi yang mengherankan, warga Jepang rela-rela saja melakukan hal tersebut tiap tahunnya di hari Natal.

Di belahan dunia lain menyajikan KFC sebagai sajian Natal, justru bakal dianggap tidak sopan. Tapi di Jepang, menghidangkan KFC di hari Natal adalah keharusan

Makan KFC jadi keharusan

Apa itu ayam kalkun? Kami punya Kentucky Fried Chicken!

Di negara lain, kamu mungkin akan dianggap tidak sopan bila menyajikan ayam goreng fastfood sebagai sajian Natal. Di Jepang tradisinya berbeda. Di momen ini, setiap keluarga yang merayakan Natal akan duduk bersama di meja makan, mengelilingi box KFC yang khas, makan ayam bersama-sama. Anak-anak kecil akan berebut bagian terbaik dari box KFC dengan serunya. Meskipun terdengar sedikit ‘nyeleneh’, kenyataannya di Jepang Natal dan KFC tidak terpisahkan. Tanpa makan KFC, Natal menjadi kurang berkesan.

Berawal dari sekadar strategi marketing, berkembang jadi tradisi di hari Natal. Sejak buka pertamakali di Jepang, KFC sudah identik dengan promosi Kentucky for Christmas-nya

Tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi

Semuanya bermula dari manajer pertama KFC Jepang di tahun 1970, Takeshi Okawara. Ia menemukan satu ide brilian yaitu menjual KFC dalam konsep ‘Party Barrel’ atau paket khusus menyerupai ember besar untuk merayakan momen Natal. Ide ini muncul setelah dia mendengar pembicaraan sejumlah orang asing di Jepang yang merindukan kalkun untuk hari Natal. Dari sana, Okawara melihat bahwa Party Barrel KCF bisa saja menjadi menu pengganti spesial tersebut di hari Natal.

Promo-promo spesial dibuat, maskot-maskot diciptakan, dan Colonel Sanders yang legendaris pun turut didandani dengan kostum Santa. Melalui kampanye yang disebut ‘Kurisumasu ni wa kentakkii!’ atau ‘Kentucky For Christmas’ ini, KFC berhasil menempatkan diri sebagai tradisi Natal di Jepang. Strategi promo Okiwara ternyata sukses besar, dan membawanya menjadi CEO KFC Jepang periode 1984-2002.

Karena sebagian besar warganya beragama Budha dan Shinto, sebenarnya perayaan Natal di Jepang lebih cenderung jadi kebudayaan populer. Kekosongan ritual tersebut diisi oleh KFC

Tidak ada tradisi resmi Natal di Jepang

Di Jepang, Natal tidak termasuk hari libur nasional. Sebabnya di negara yang mayoritas penduduknya beragama Shinto dan Buddha itu, penganut Kristen dan Katolik memang hanya 1%. Ketiadaan tradisi perayaan Natal inilah yang mampu ditangkap oleh KFC sebagai peluang oke untuk promosi. Dalam kekosongan tradisi ini, KFC muncul dengan semacam pesan “Ini lho yang harus kamu lakukan saat Natal.”. Berawal dari strategi promosi yang kelewat jitu, KFC menjadi semacam tradisi yang tidak boleh dilewatkan.

Namun bagi pengunjung, ini bukan hanya sekadar makan ayam bersama-sama. KFC di saat Natal menyimbolkan kebersamaan keluarga

Tradisi makan malam natal di Jepang

Orang luar melihat fenomena KFC untuk Natal ini sebagai kesuksesan besar tim promosi KFC Jepang. Namun bagi umat yang merayakan Natal sendiri, momen ini jelas bukan semata-mata makan ayam bersama keluarga. Merayakan Natal dengan makan KFC adalah sebuah simbol kebersamaan keluarga. Hari-hari biasa yang sibuk oleh pekerjaan, tentu membutuhkan satu hari penebusan untuk berbagi bersama keluarga. Berkumpul bersama dengan keluarga adalah acara wajibnya, makan ayam goreng KFC adalah pemeriah suasananya.

Lucu juga ya tradisi perayaan Natal di Jepang ini. Namun bagaimanapun, setiap tradisi yang berbeda layak kita hormati. Kamu yang sedang merayakan Natal, kira-kira apa nih menu makanan spesialmu?

Subscribe to receive free email updates: