KNPB Mediasi Rakyat Timika Memperingati HUT Papua yang Ke-55

Rakyat Papua di Tanah Amungsa saat mengikuti perayaan  HUT Bangsa Papua yang Ke-55, di halaman Kantor KNPB dan PRD Timika, 01/12/2016, (Foto: Andy-Go/KM)
Timika, (KM)--- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Timika mediasi rakyat papua di ditimika memperingati Emrio Negara West Papua yang ke 55 Tahun, kamis (01/12/2016) di Kantor sekertariat KNPB dan PRD Wilayah Timika, Jalan Freeport Lama Kebun Sirih Kelurahan Kwamki, Timika Papua.

Kegiatan HUT Papua yang ke-55 tersebut, diikuti oleh rakyat papua dan perwakilan dari Negara Republik  Federal Papua Barat (NRFPB)  West Papua Nasional of Coalition (WPNCL), Parlemen Nasional West Papua (PNWP) dan berbagai dominasi Gereja, toko pemuda, toko adat,  toko pemuda  dan toko Perempuan.

Abihut Degei, S.Th, sebagai Ketua Parlemen Rakyat Daerah Mimika (PRDM) sebagai penangung jawab dalam kegiatan Ibadah tersebut, kata dia kami seluruh rakyat bangsa papua yang ada di papua dan diluar papua sama-sama merayakan HUT Emrio Negara West Papua yang ke 55 Tahun  sejak 1 desember 1961 sampai 1 desember 2016. 

"Menurut dia 1 desember adalah lahirnya EMRIO Negara West Papua dan juga sebagai gerbang Natal 2016 harus dirayakan oleh umat Kristen di seluruh penjuru dunia termasuk Rakyat Papua khusunya di Timika, "teranya.

Degei juga, menjelaskan PRD sebagai lembaga politik bangsa Papua awalnya Lembaga Dewan Nieuw Guinea Raad (DNR) menjadi anggota parlemen pertama orang papua dan bertanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan kemerdekaan penuh. menurutnya Pada tanggal 19 Oktober 1961 Nieuw Guinea Raad mengadakan konggres Nasional I Papua yang menetapkan symbol  - symbol bagi Negara Papua barat.

"Dan Lagu Kembangsaan Papua “Hai Tanah Ku Papua”, Bendera Nasional Papua barat “Bintang Kejora” dan Memutuskan Nama Official Negara Menjadi “West Papua”, juga memutuskan bahwa 1 Desember 1961 sebagai hari Nasional bangsa papua. Dan melengkapi berbagai Atribut Negara papua barat, " Beber Degei.

"Dia lagi, Situasi yang di alami oleh rakyat bangsa papua selama 55 tahun adalah Penindasan, Perbudakan, ketidakadilan, Diskriminasi Rasial, Dominasi, marjinalisasi dan Penghancuran Nilai-nilai Budaya, yang terjadi dalam sepanjang sejarah perjuangan bangsa papua dan kehidupan orang Papua dengan berbagai waja, karakter, bentuk serta kepentingan di lakukan oleh Penguasa  Indonesia dan sekutunya di papua hanya karena Kepentingan Ekonomi, Politik dan pertahanan Negara," pungkasnya.

Kesempatan yang sama juga Ketua I KNPB Pusat, Agus Kossay, juga ikut menghari kegiatan HUT Papua,  saat Jumpa Press dengan Wartawan,  dia menyatakan, rakyat papua sorong sampai samaray memperingati hal yang sama, untuk merefleksikan diri dalam proses perjungan panjang selama 55 tahun lamanya ini, yang dimediasi oleh KNPB di seluruh Tanah Papua dan dibelahan dunia.

"lanjut Agus, kami juga nyatakan Kepada Dunia bahwa kami bukan bangsa Indonesia.  Tapi kami adalah  bangsa Papua yang mau menentukan nasib sendiri diatas Tanah Ini, sama seperti bangsa-bangsa lain didunia." ungkapnya.

"Menurutnya, perjuangan kami rakyat papua adalah secara damai dan bermartabat, gerakan ada didalam kota, sehingga rakyat papua tetap semangat mendorong agenda-agenda perjungan papua merdeka, "pintanya

Agus juga menambahkan, terkait dengan seluruh gerakan Milisi merah-Putih  yang lahir dimana-mana seluruh papua dan diluar papua, itu kami juga menghormati karena negara ini  negara demokrasi, lakukanlah sesuai dengan demokrasi sesunggunya.

"Dia  juga minta tidak boleh menggangu rakyat papua, karena kami lahir disini matipun disini merdekapun disini, bukan di tempat lain,"katanya.

Kegiatan tersebut, Ibadah renungan dipimpin oleh Pdt. Daniel Bagau, S.Th.  topik renungan " Dalam Perlindungan Tuhan". orang papua   dalam perlindungan Tuhan,  kami sebagai  ciptaanya sehingga pergumulan panjang selama 55 tahun ini, Tuhan akan menjawab sesuai dengan rencananya.

Bagau, dalam Kotbanya menyatakan kita semua ada dalam perlindungan Tuhan, kita semua dihitung oleh Tuhan, sehingga  Tuhan utus malaikat  untuk  menjaga kita, dari segala  rasa takut cobaan 

Sesuai dengan firman Tuhan "Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya Malaikat TUHAN  berkemah  di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia".

"Lihalah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! Takutlah akan TUHAN,  hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia  Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik, "terambil dam teks Alkitab (Mazmur 34:5-11) 

Panitia mengusung Thema "Segerah Kembalikan Hak Politik Bangsa Papua Barat", 1 Desember 2016  Wilayah  Timika berakhir dengan aman. 


Pewarta: Andy Ogobay

Subscribe to receive free email updates: