Bencana Liga Inggris di Akhir Tahun 2017: 60 Partai dalam 17 Hari


Portal Berita BolaLondon - Klub-klub Premier League selalu khawatir dengan jadwal padat di seputar Boxing Day dan tahun baru. Pada tahun 2017, jadwal ala 'neraka' menjadi tantangan bagi Manchester United dkk.

Beberapa waktu lalu, legenda Inggris, Gary Lineker berhasil 'mencuri' rancangan jadwal pertandingan Premier League musim depan. Satu yang menjadi perhatian adalah area Boxing Day dan tahun baru.

Menurut data tersebut, masing-masing tim akan melakoni enam pertandingan pada rentang 16 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018. Artinya, klub akan bertanding setiap sekali dalam tiga hari.

Kondisi tersebut memberi keuntungan pada penggila Premier League. Setidaknya, jadwal anyar tersebut membuat ada 10 pertandingan pada setiap enam hari. Menurut Lineker. jadwal padat tersebut demi mengadaptasi permintaan siaran langsung televisi.

Tak heran, total pada periode 17 hari tersebut, akan ada 60 pertandingan. Kondisi tersebut tergolong padat, karena pada periode 17 Desember 2016 - 4 Januari 2017, jumlah pertandingan hanya 40.

Jumlah 40 pertandingan tersebut dibagi dalam 12 hari pertandingan. Artinya, nyari setiap hari ada pertandingan pada rentang 26 Desember 2016 sampai 4 Januari 2017

Pada musim lalu, jumlah pertandingan menyentuh angka 40 dalam rentang 19 Desember 2015 - 3 Januari 2016. Bedanya, pertandingan berjalan dalam sembilan hari.

Menurut Lineker, jika jadwal anyar terealisasi, seluruh tim bakal melakoni tantangan besar. "Fans menjadi pihak yang paling beruntung. Mereka bisa menikmati Natal dan pergantian tahun dengan hiburan berkelas. Satu yang pasti, para manajer bakal kelimpungan," kata Lineker, di Mirror.

Prediksi Lineker bisa menjadi kenyataan. Musim ini saja, beberapa manajer sudah melancarkan protes. Manajer Arsenal, Arsene Wenger menyebut jadwal pertandingan akhir tahun ini sebagai 'tak ada pesta saat Natal'. "Khusus Arsenal, periode istirahat sungguh tak biasa. Kami lebih sedikit dibanding tim lain," katanya.

Manajer Manchester United, Jose Mourinho menuduh otoritas pengelola Premier League membuat beberapa klub sengsara. "Sepertinya jadwal akhir tahun 2016 memberi masa istirahat pada beberapa tim, dan menciptakan banyak masalah bagi klub lain," ujar The Special One.

Jauh sebelum itu, tepatnya pada bulan Oktober 2016, Manajer Liverpool, Jurgen Klopp sudah emosi. "Bagaimana anda bisa menyiapkan tim dengan baik jika jadwal sangat padat seperti itu," keluh Klopp.

Terlepas dari protes, otoritas pengelola Premier League sudah bersiap meluncurkan jadwal anyar musim depan. Bagi fans, bersiaplah menyaksikan aksi tim kesayangan masing-masing setiap tiga hari sekali pada akhir tahun 2017 mendatang.

Subscribe to receive free email updates: