Pemprov NTB Tagih PT Amman Mineral.


MATARAM, Sasambonews.com
Pemprov NTB menagih janji PT Amman Mineral yang akan sampai sekarang belum membayar hasil penjualan saham 6 persen kedaerah, juga proyek yang dijanjikan akan bisa dikerjakan oleh PT DMB yang nilainya Rp.300-400 milyar dan jabatan Komisaris.

Direktur PT Daerah Maju Bersaing (DMB) Andy Hadianto, Kamis (5/1/2017) ditemui di kantor Gubernuran mengatakan, PT Amman Mineral yang dimiliki Arifin Panigoro tersebut belum juga mentransfer nilai penjualan saham 6 persen milik daerah."Belum terbayar, belum ditransfer ke kita , InsyaAllah diawal Februari,"pungkasnya.

Andi juga menyebutkan kisaran nominal yang akan diterima daerah sesuai dengan nilai investasi."Kisaransesuai nominalnya mudah-mudahan Diatas 50 juta US dolar. Pembayaran sesuai dengan investasi kita Rp.400 milyar, sekarang kan dolar kondiainya sedang turun naik,"pungkasnya.

Ia juga menagih janji dari PT Amman yang akan memberikan posisi komisaris dan beberapa proyek yang nilainya ratusan milyar ."Servis free, komisaris independen semoga januari bisa terealisasi. Kita sedang dalami ratusan item yang akan kita kerjakan,"pungkasnya.
Tentunya menurut Andi akan bisa menyumbang tenaga kerja bagi daerah."Sedang menyisir apa yang akan dikerjakan oleh DMB,"tuturnya.

Disampaikan juga mengenai deviden yang harus dibayarkan juga akan diselesaikan ."Terus kita tagih, deviden sekaligus bisa diselesaikan,"terangnya.
Berdasarkan kesepakatan, bahwa potensi proyek ada Rp.300-400 milyar dari nilai pekerjaan yang akan diterima.

Sampai dengan hari ini Andi mengakui telah melakukan komunikasi dengan mitra dan pembayaran itu sudah ada di pihak ketiga."Hasil komunikasi saya dengan mitra, dana pembayaran sudah ada di pihak ketiga,Hanya persoalan administrasi yang belum selesai. Saya kemarin kejakarta menelusuri apa yang bisa dikerjakan di Amman mineral. Banyak bisa dikerjakan. Awal tahun ada kepastian perjanjian yang bisa dikerjakan."pungkasnya.

Andi menginginkan agar hasil penjualan saham tersebut bisa dialihkan ketiga hal,apabila disetujui oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)."Kita ingin di investasikan ke Perbankan, Pendidikan dan Kesehatan apabila disetujui RUPS nanti,"
Ipr

Subscribe to receive free email updates: