Tarik Pasukan gabungan dari Dogiyai.(Format-Papua) |
Jayapura, (KM) Terkait sweeping besar-besaran yang dilakukan oleh gabungan TNI/Polri di kabupaten Dogiyai, komunitas perempuan Meepago wilaya Jayapura nilai sangat tidak manusiawi dan telah melakukan pelanggaran HAM.
Hal ini disampaikan oleh koordinator Komunitas Perempuan Meepago wilayah Jayapura, Maria Magdalena Butu kepada media ini, Sabtu,( 28/1/2017 ) di Aula Asrama Kamuu, Waena, Jayapura, Papua.
"Kami mahasiswi yang berasal dari Meepago, sangat kecewa atas perilaku, tindakan kekerasan melalui sweeping yang telah dilakukan oleh gabungan TNI/Polri yang ditugaskan oleh Polda untuk menjaga keamanan saat Pilkada nanti, tetapi nyatanya mereka kebali melakikan kekerasan kepada masyarakat,” tegas Maria.
Lanjut Maria, kami perempuan Meepago, sebagai mahasiswi minta, jangan menakuti mama-mama Dogiyai, biarkan mereka beraktivitas terlebih berjualang.
“Kami melihat, selama ini tindakan pihak keamanan sangat kejam dan mama-mama sangat trauma,” katanya lagi.
Sementara itu, Rosalina Madai mahasiswi asal Dogiyai ini mengaku dirinya pernah melihat sejumlah anggota Brimob dan Polisi memeriksa salah satu pemuda di pasar moanemani.
“ Saat itu seya hendak pergi belanja sayur di Pasar Moanemani, baru saya lihat seumlah anggota Brimob dan Polisi memeriksa salah satu pemuda warga Dogiyai. Setelah saya lihat kejadian itu, saya kesana alu minta polisi segera hentikan, tetapi mereka bilang, ini perintah da aturan jadi jangan ikut campur...” katanya
Maria menambahka, bilah sweeping ini berlanjut terus dan menakuti mama-mama Dogiyai maka, kami sebagai perempuan Meepago siap turun Aksi.
Liputor: Petrus Douw
Editor: Manfred/KM