Indahnya saling memaafkan dalam Hidup

Gr. Damianus Muyapa, (Foto, Dok. KM)
Oleh: Damianus Muyapa
Opini, (KM)--Keindahan dapat di buat oleh manusia. Manusia adalah makluk  termulia di antara makluk yang lain. Karena manusia mempunyai  akal dan pikiran. Dengan adanya akal dan pikiran maka dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik dalam hidup. Kalau makluk yang lain hanya naluri (pembawaan saja).  Untuk mendatangkan keindahan dalam hidup tergantung seseorang bisa membuat indah atau tidaknya dalam hidup. 

Indahnya saling memaafkan tetapi sangat sulit untuk di lakukan dalam hidup karena manusia  memiliki egois yang tinggi akhirnya tidak memaafkan. Pada hal memaafkan itu harus ada di setiap saat. Memaafkan adalah pekerjaan yang  sangat sulit untuk di lakukan dalam hidup. Ada banyak orang selalu mengatakan bahwa pada saat berpuasa tidak makan dan minum saja. Pada hal yang paling penting adalah kesempatan untuk merenungkan kembali apa saja yang kita telah berbuat kepada orang lain sebelumnya, apa bila kita bersalah kepada orang lain, minta  maaf kepada mereka. Dan sebaliknya, mereka dapat memaafkan kesalahan-kesalahan yang telah  berbuat dalam hidup.
Manusia dapat mewujudkan indahnya saling memaafkan ada banyak cara yang dapat di lakukan di antaranya : 

    1 . Ajaran Tuhan
Kita sudah di ketahui bahwa sepuluh perintah Allah sudah di tetapkan oleh Allah sendiri untuk pedoman hidup Manusia. Oleh karena itu, manusia mempunyai akal dan pikiran dibandingkan dengan makluk yang lain, maka sepuluh firman Allah  yang di tetapkan oleh Tuhan boleh di pegang teguh dan di lakukan dalam hidup.  salah satunya adalah ” mengampuni atau  memaafkan kesalahan orang lain”.

2. Kesadaran Diri
Kesadaran diri bisa di katakan sebagai mengetahui diri sendiri. Siapa diri saya yang sebenarnya. Kelebihan dan kekuarangan yang ada pada diri saya. Maka itu, Kelebihan yang sudah di miliki harus di lakukan terus dalam hidup, sedangkan kekurangannya dapat di perbaiki, salah satunya  adalah kita pernah marah, minta di maafkan kemudian tidak  dapat marah lagi untuk kedepan.

3. Nasehat orang tua dan Guru
Wakil Allah adalah Orang tua. Bertanggung jawab penuh bagi anak adalah orang tua dalam hidup terutama di rumah untuk  membina dan mendidik sikap yang baik, dan lain lagi bahwa memenuhui kebutuhan-kebutuhan jasmani bagi anak, kalau di sekolah dapat di bantu oleh guru. Guru adalah pengganti orang tua. Mereka selalu mengajar dan mendidik untuk membentuk karakter (sikap), dan mampu mengatasi dalam segala hal dalam hidup bagi mereka sendiri terutama  tahu saling memaafkan satu sama yang lain.

4. Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah harus memberikan pengampunan atau maaf kepada masyarakat atas ketidakterbukaan dalam segala aspek baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, agama, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah dana sudah siapkan oleh pemerintah (APBD), tetapi  dana tersebut ada yang masih belum di gunakan sesuai dengan harapan dari masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah   harus meminta maaf terhadap masyarakat. Kalau tidak minta  maaf maka kendala terus dalam hal pembangunan fisik maupun non fisik.  Sebaliknya masyarakat harus di turuti aturan- aturan yang di tetapkan oleh pemerintah, misalnya pemerintah dapat di progaramkan untuk pembersihan lingkungan, masyarakat harus terlibat untuk bekerja. Ini salah satu maaf dari masyarakat terhadap pemerintah. Karena menjalankan progaram yang di tetapkannya. 

Dengan demikian, saling memaafkan sangat bagus, maka kita harus melakukan yang baik terhadap orang lain, entah orang yang selalu berbuat salah terhadap kita dalam hidup. Agar mereka dapat memaafkan kepada kita. Memang saling memaafkan ini suatu pekerjaan yang sangat sulit, namun kita harus menggunakan hikmat pengampunan atau memaafkan yang sudah di kasih oleh Tuhan. Agar kita memiliki buah-buah roh dalam hidup.

Penulis adalah  Pemerhati Pendidikan, Guru SMK Amamapare, Tinggal di Timika

Subscribe to receive free email updates: