Portal Berita Internasional ~ TOKYO - Sebuah armada kapal penangkap paus Jepang, Jumat (30/3/2017), kembali setelah melakukan perburuan paus tahunan di perairan Antartika sejak November tahun lalu.
Saat berangkat empat bulan lalu, kelima kapal pemburu paus itu menargetkan sekitar 300 ekor paus.
Hasilnya, mereka membantai 333 ekor paus minke sebelum pulang ke pelabuhan Shimonoseki, di wilayah barat Jepang.
Lebih dari 200 orang, termasuk kru kapal dan keluarga mereka, berkumpul selama 30 menit di bawah guyuran hujan di depan Nisshin Maru, kapal utama armada pemburu paus itu.
Dalam pernyataan pernya, Departemen Perikanan Jepang menyebut, kelima kapal itu menjalani misi penelitian sistem ekologi di perairan Antartika.
Namun, para aktivis lingkungan dan Pengadilan Internasional (ICJ) menyebut pernyataan itu sebuah kebohongan dan tujuan utama kelima kapal itu memang untuk memburu paus.
Menjelang kepulangan kapal itu ke Jepang, lembaga amal Masyarakat Humanis Internasional menyerukan diakhirnya perburuan paus.
"Tiap tahun Jepang bersikukuh hanya melakukan penelitian ilmiah kenyataan mereka membunuh hewan-hewan luar biasa ini," kata Kitty Block, wakil presiden eksekutif HSI.
"Kejahatan yang mengatasnamakan ilmu pengetahun ini harus segera dihentikan," tambah Kitty.
Setelah satu tahun tak melakukan perburuan karena keputusan IJC, pada akhir 2016 Jepang juga membantai 333 ekor paus.
Selama berabad-abad, warga Jepang memang memburu ikan paus sebagai sumber makanan dan protein utama mereka, terutama di masa-masa pasca-Perang Dunia II saat negeri itu benar-benar miskin.