Sandiaga Uno Marah Besar Dan Mengancam Akan Mundur Dari Cawagub Karena Merasa Terzolimi


Berita Bola | Berita Terkini | Agen Bola | Prediksi Bola | Sbobet | Judi Bola Terpercaya


Politik - Begitulah jikalau satu orang dipercaya untuk menopang nyaris seluruh dana kampanye. Pada putaran pertama, dana pribadi yang dikeluarkan oleh Sandiaga Uno adalah 62M, dari total penerimaan 65 M. Luar biasa. Lebih dari 50 persen keuangan disokong oleh seorang bernama Sandiaga Uno.

Pantas saja jika Prabowo dan Anies mengatakan bahwa Pilkada kali ini merupakan paket hemat. Jelas saja paket hemat, lebih dari setengah dana kampanye yang dikeluarkan berasal dari uang Sandiaga. Maka di putaran kedua ini, Sandiaga mulai untuk melakukan pengiritan.

Apa yang membuat dia ingin mengirit? Padahal uangnya begitu banyak. Ia sudah pada status financial freedom, artinya hidupnya sudah cukup dengan bunga yang dicairkan dari hartanya. Inilah yang menjadi sebuah pertanyaan.
Orang-orang kaya, menjadi kaya karena mereka dapat menjaga pengeluarannya, dan juga mengatur seluruh pengeluarannya. Inilah yang menjadi kegalauan Sandiaga. Ia pengusaha super kaya di Indonesia, bahkan mendapatkan pengakuan internasional.

 Orang kaya cenderung menjadi penguasa, tidak pernah jadi pengikut. Maka ketika Prabowo memilih Anies untuk menjadi calon gubernur, saya heran mengapa Sandiaga menerima ini. Mengapa orang ini mau hanya dijadikan wakil? Namun rasa heran saya mulai memudar karena hal ini.

“Kita lagi hitung, saya challange kepada tim, kalau bisa kita tekan serendah mungkin karena sumber daya kita paling terbatas dan tidak didukung konglomerat. Jadi kita harus menghemat sehemat mungkin,” – Sandiaga

Akhirnya dengan keputusan ini, Sandiaga mengatur dana kampanye pada putaran kedua, maksimal 25 M. Keputusan kok bisa datang dari cawagub? Siapa dia? Dialah Sandiaga Uno, konglomerat cerdas, dan untuk menjadi seorang konglomerat, tentu harus ada perhitungan, karena perhitungan itulah yang membuatnya kaya. Namun sepertinya ia sedang merasa dirugikan oleh rekan-rekannya.

Jika hal ini terus berlangsung, maka dapat dipastikan bahwa akan ada konflik internal. Berhubung Prabowo dan Anies pernah mengatakan pilkada kali ini merupakan pilkada “paket hemat”, tentu Sandiaga merasa terzolimi. Bagaimana tidak terzolimi? Uang kampanye setengah lebih sudah dihabiskan pada putaran pertama, dan hanya bersisa 500an juta, itupun sebagian besar datang dari Sandiaga Uno.

Bayangkan apabila mereka kalah di dalam Pilkada, akan muncul banyak pertentangan yang bersifat internal dari kubu Anies Sandi. Seluruh uang yang dikeluarkan adalah uang sia-sia. Apakah mereka bisa menerima kekalahan? Itu tergantung Sandiaga. Prabowo dan Anies tidak memiliki kekuatan finansial untuk menyokong berlangsungnya Pilkada.

Siapa yang mengenal Sandi sebelum Pilkada DKI?

Sebelum ada momen Pilkada DKI, siapa yang mengenal Sandi? Ia hanya satu dari segelintir pengusaha kaya raya yang namanya mungkin tercatat di majalah-majalah bisnis seperti Forbes, SWA, Kontan, MBI, dan lain-lain.

Jadi jikalau sekarang ia setenar ini, tentu ada harga yang harus dibayar. Jika ada harga yang harus dibayar, sebagai pebisnis, ia tentu akan berusaha untuk mengembalikan setiap “investasi”-nya di dalam Pilgub tahun ini.

Siapa yang mengenal Anies sebelum Pilpres 2014?

Sebelum ada momen Pilpres 2014, siapa yang mengenal Anies? Awalnya ia hanya Rektor Univ Paramadina yang dikenal hanya segelintir. Bahkan program Indonesia Mengajar yang dilakoninya, tidak terlalu besar dampaknya.

Ia hanya kader partai Demokrat yang “loncat” ke Pak Dhe Jokowi, dan sekarang setelah dipecat dari kementerian, ia sekarang meloncat lagi ke Partai Gerindra. Jadi jikalau sekarang ia setenar ini, tentu ada “harga diri” yang harus dibayar.

Harga diri Anies sekarang sudah dipertanyakan banyak orang. Bahkan Agus Harimurti Yudhoyono di dalam debat Pilgub putaran pertama mempertanyakan integritasnya sebagai calon pemimpin Jakarta.

Dari Sandi, kita belajar bahwa “Sebagai pebisnis, setiap harga uang yang dikeluarkan, perlu dikembalikan, tentu dengan bunga”. Dari Anies, kitapun belajar bahwa “Sebagai politikus, setiap harga diri yang dikorbankan, perlu dibersihkan, tentu dengan bunga”.

Untuk Video Highlight Dan Gol Bola Lainnya : https://goo.gl/7X9dSs






AFILIASI :
#Bolahero , #Ceriwis , #MajalahMandiri , #MentariMovie ( Nonton Online Subtitle Indonesia )

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :