Agama Mana yang Paling Benar di Dunia

Foto doc Yakubus Dumupa/KM

Oleh Yakubus Dumupa

OPINI, KABARMAPEGAA.COM--  Yakubus Dumapa selaku terpilih Bupati Dogiyai  pada Periode 2017/20123, Dia mempertayataan kepada seluruh umat manusia yang ada dimana mana. Hal ini dikutip media sosial facebook ukun pribadinya bahwa apabila setiap orang ditanya, agama mana yang paling benar di dunia? Kemungkinan terdapat lima jawaban:

1.   Pertama, orang tertentu akan mengklaim dan mengakui agamanya  yang paling benar.
2.   Kedua, orang tertentu akan mengklaim dan mengakui semua agama lain tidak benar.
3.   Ketiga, orang tertentu akan mengklaim dan mengakui agama tertentu benar dan agama tertentu tidak benar.
4.   Keempat, orang tertentu akan mengklaim dan mengakui semua agama benar.
5.   kelima, orang tertentu akan mengklaim dan mengakui semua agama tidak benar.

Berkaitan dengan hal ini, menurut saya terdapat lima hal penting yang harus dipahami oleh semua orang (entah yang beragama atau tidak beragama).

Pertama, benar atau tidak benar agama tersebut (sesuai dengan pandangan masing-masing orang) pada dasarnya sangat berkaitan erat dengan keyakinan dan hubungan (secara personal dan kolektif) dengan apa dan/atau siapa yang diyakini sebagai “Tuhan” (atau apapun sebutannya yang bermaksud menyebut Tuhan). Karena hal ini berkaitan dengan keyakinan dan hubungan tersebut, maka biasanya setiap orang selalu meyakini agamanyalah yang paling benar. Dan oleh karenanya walaupun tidak semua orang, orang cenderung mengklaim dan menyatakan agama lain benar.

Kedua, setiap orang sesuai dengan keyakinannya sendiri silakan mengklaim dan meyakini agamanyalah yang paling benar, tetapi alangka baiknya tidak menyalahkah agama lain. Sekalipun hendak menyebarkan agamanya kepada pemeluk agama lainnya, tetapi hal itu hendaknya dilakukan dengan damai dan terhormat. Bukan dengan cara kekerasan atau tindakan-tindakan tidak pantas lainnya yang justru bertentangan dengan ajaran agamanya.

Ketiga, agama harus dimengerti sebagai “sarana” bukan “tujuan”. Agama adalah sarana untuk meyakini dan mempercayai Tuhan. Agama adalah sarana untuk membangun hubungan yang baik dan benar dengan sesama manusia, alam semesta, dan Tuhan. Agama adalah saran untuk mencari “kehidupan abadi” bersama Tuhan pasca-kematian setiap orang.

Keempat, banyak orang yang telah, sedang dan akan hidup di dunia dengan status “tidak beragama”, tetapi banyak diantara mereka jugalah yang telah, sedang dan akan “hidup abadi” bersama Tuhan di surga. Dimana setiap orang akan hidup abadi di akhirat kelak tidak ditentukan oleh “beragama”, “tidak beragama” atau “agama apa” setiap orang, tetapi ditentukan oleh “hidup bagaimana” selama hidup di dunia. Orang beragama belum tentu masuk surga dan orang tidak beragama belum tentu masuk neraka di akhirat. Orang tidak beragama bisa masuk surga dan orang beragama bisa masuk neraka di akhirat.

Kelima, Tuhan tidak beragama. Setiap orang boleh memperdebatkan (bahkan berperang) untuk mengklaim, meyakini, menyebarkan dan mempertahankan (kebenaran) agamanya, tetapi sesungguhnya Tuhan sendiri “tidak beragama”. Tuhan hanya mempunyai firman. Manusialah yang mendirikan agama-agama di bumi.

Subscribe to receive free email updates: