SPDN di Kabupaten Lombok Tengah ternyata belum sepenuhnya dapat menguntungkan masyarakat Lombok Tengah dibidang ekonomi terutama masyarakat lingkar IPDN seperti halnya masyarakat Leneng.
Lurah Leneng L.M.Isnaini mengatakan keberadaan STPDN dikabupaten Lombok Tengah disatu sisi diakui menguntungkan anak anak Lombok Tengah, akan tetapi disatu sisi belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama dibidang pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya STPDN harus dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat khususnya para pengusaha kecil menengah dengan membeli produk produk yang dihasilkan namun sayang dengan tidak adanya dapur milik STPDN usaha masyarakat itu tidak bisa diserap. "Memalukan kalau STPDN tak punya dapur sendiri, selama ini beli nasi kaput alias nasi bungkus" ungkapnya.
Menurut informasi yang diterima setiap tahun STPDN menganggarkan dana miliaran rupiah untuk makan minum ratusan Praja. Sementara sehari hari Praja masih membeli makanan yang terkesan lauk pauknya monoton. Hal ini cukup disayangkan karena itu dirinya mendorong agar STPDN punya Dapur sendiri sehingga kebutuhan dapur dibeli dari pengusaha lokal. "Bayangkan berapa keuntungan yang diperoleh pengusaha lokal kita setiap hari mulai dari telur, sayur, daging ayam, komoditi petanian lainnya, serta kebutuhan lain" ungkapnya saat ditemui di Kantor Bupati Rabu. Am