Permudah Akses Transpotasi, Masyarakat Banti Minta Bus




Masyarakat Asli Timika Suku Amungme Lagi Menunggu Kedatangan  Bis Di Pintu Masuk Freeport Gorong –Gorong  Foto : Hagimuni/KM
TIMIKA,KABARMAPEGAA.Com- – Masyarakat Banti, Distrik Tembagapura meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika memberikan bantuan Bus khusus untuk melayani masyarakat dari kampung-kampung ke kota.


Hal itu diungkapkan, salah seorang tokoh intelektual Muda asal kampung Banti, Distrik Tembagapura Dominikus Dimbau, ketika ditemui Kabarmapegaa.com, di Terminal Bis Gorong-gorong,Jumat (21/7/2017).


Dominikus Dimbau mengatakan, selama ini masyarakat Banti Distrik Tembagapura yang turun ke kota untuk mengurusi keperluan terkendala karena akses transportasi untuk turun ke kota sangat sulit.


“Untuk itu kami minta Pemkab Mimika, harus memberikan bantuan berupa Bus. Bagaimana masyarakat Banti sebab kami harus urus banyak hal di kota. Kendati demikian taksipun jarang masuk ke kampung, sehingga aktivitas kami terkendala,” Tanya Dominikus Dimbau ?


Dominikus Dimbau menilai, selama ini pelayanan Pemerintah dan Pihak PT. Freepot Indonesia Tembagapura, terhadap Masyarakat Banti minim. Jika demikian apa fungsi perusahaan besar dan pemerintah,” ujarnya.


Sementara itu, salah satu masyarakat asli dari banti Distrik Tembagapura Mianus Tsolme, membenarkan keluhan kerbatnya. Selama ini memang tidak ada peratian sama sekali dari Pemerintah terhadap Masyarakat Banti sehingga mereka mengalami kendala akses transportasi.


“Kami solah-olah diterlantarkan oleh Pemerintah maupun PT. Freepot Indonesia Tembagapura ini. Seharusnya mereka harus menghargai dan menghormati kami putra daerah. Sebab Pemerintah dan Perusahan besar ini hadir, karena kami masyarakat,” ungkap Mianus Tsolme.


Mianus Tsolme, bakalan meminta pemerintah untuk menyerahkan bantuan berupa Bus 10 unit, khusus untuk Masyarakat Banti Distrik Tembagapura, biar kita Pulang-pergi (PP) Timika-Tembagapura tanpa kendala.


“Sebab kalau mau dilihat tembagapura bukan hanya arel Freepot saja, melainkan disitu beberapa Kampung dan juga beberapa Distrik yang ada disana,” kata Mianus Tsolme.


Hal senada juga disampaikan, Salah satu Staf CLO, Timotius Murib mengatakan, Sejak dirinya mudah hingga sudah tua. Ia, bakal merasa sedih, melihat masyarakat asli Banti ketika mengurus urus surat jalan, dari Timika ke Tembagapura.


“Saya melihat mereka harus menunggu bus lama diteminal ini. Untuk itu, diriya meminta Kepada Pemerintah bersama Pihak PT. Freepot Indonesia harus upayakan angkutan (Bis) Pulang-pergi Timika Tembagapura, untuk memudahkan akses masayarkat,” Ujarnya.


Untuk diketahui, suku Kamaro yang kerja di Perusahaan PT. FI berjumlah 34 Orang. Itu Pun hanya Security dan tidak ada yang dapat jabatan tinggi.


Pewarta  : Hagimuni Dann

Editor     : Freedrik Todopi

Subscribe to receive free email updates: