Pdt .Jack Ikomou Melantik Kepala Suku Besar Mee Wilayah Adat Meepago Se-Papua Beserta Kepala Suku Mee Masing-Masing Kabupaten Di Meepago Foto : Marcelino Kudiai
|
Jayapura,KABARMAPEGAA.Com-- Hari ini Selasa (11/08/2017) Bertempat di gedung aula Audotorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura,Papua Pdt.Jack Ikomou melantik Nus Gobay sebagai kepala suku besar mee wilayah adat meepago Se-Papua menggantikan Benny Gobay.
Pelantikan kepala suku besar mee wilayah adat Meepago Se-Papua ini juga melandaskan dengan motto "Bersatu Kita Kuat-Bercerai Kita Runtuh".
Dalam sambutan tertulis Gubernur Papua Lukas Enembe yang dibacakan oleh Prof Simeon Itlay mengatakan,kegiatan pelantikan kepala suku besar merupakan kegiatan penting sebab, mengangkat akar kebudayaan kita terlebih khusus bagian pegunungan tengah papua.
"Semua kepala suku yang telah dilantik harus memimpin dengan baik dan bijak sesuai dengan motto provinsi papua "Bangkit, Mandiri, dan Sejahtera". Salah satu pesan Lukas Emembe tertulis dibacakan oleh Simeon Itlay.
Ia pun mengukapkan,permohonan maaf kepada seluruh kepala suku besar mee wilayah adat meepago se-papua gubernur tidak bias hadir karena ada kegiatan penting.
Sementara itu,dalam sambutanya Pdt.Jack Ikomou mengatakan,sebelumnya, panitia pastikan kepala suku besar akan dilantik oleh kepala suku adat pegunungan tengah papua namun karena, kesibukan saya diutus melantik.
“Dalam nama Yesus anak dan roh kudus saya melantik kepala suku besar mee massa periode 2017-2022,”Ujarnya Pdt Jack Ikomou.
Dalam pantauan Media ini,usai dilantik menyerahkan beberapa harkat dan martabat orang Mee yang turun temurun disimpan yang telah disiapkan oleh panitia seperti, Ukaa mapegaa( anak pana), maumi (kapak jaman dulu), megee (uang yang dibuat dari karang laut), edaa (pagar kayu), yagaa (papan).
Masyarakat Mee Juga Seusai pelantikan menyambut kepala suku besar mee wilayah adat meepago Se-Papua baru dilantik dengan irama waita.
Kepala Suku Nus Gobay kepada media ini mengatakan,saya akan berjuang maslah-maslah terjadi di papua lebih khususnya di meepago.
Ia pun menegaskan,suku mee masih menyimpan banyak budaya, suku mee itu guru, suku yang mampu dalam segala hal.
"Masyarakat suku mee sudah ada dijayapura sejak 1930-an tahun lalu, di koya, sekarang orang sebut koya barat, timur, selatan, dan koya utara. Ini menandakan bahwa,suku mee adalah interaksi sosilnya begitu besar,” Ujarnya.
“ Saya akan bekerja sesuai kemampuanya.saya berharap juga dukungan dari masyarakat mee yang dimana saja berada,”katanya.
Dirinya menghimbau kepada semua masyarakat papua terlebih khusus suku mee ditanah tabi bahwa, akan ada acara aksi pembakaran 1000 lilin insiden Deiyai Berdarah pada hari sabtu, (12 /08/2017) Pukul 18.00 WPB.
Pewarta : Marcelino Tekege