Lombok Tengah, sasambonews.com- Memasuki musim kemarau, sejumlah daerah di NTB mengalami kekeringan. Di Lombok Tengah sendiri terdapat 3 Kecamatan yang menjadi langganan kekeringan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), mulai melakukan distribusi air bersih ke ke daerah-daerah yang terkenda dampak kekeringan didaerah ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loteng sendiri menyiapkan empat unit armada pengakut air bersih. Guna mendukung distribusi air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan.
Diawali di Desa Ganti Kecamatan Janapria. Setidaknya sudah empat dusun di desa setempat yang menerima bantuan bersih sejak distribusi air bersih mulai dilaksanakan, Selasa (29/8) kemarin.
“Distribusi air bersih sudah kita laksanakan sejak dua akhir terakhir,” sebut Kepala Pelaksanan BPBD Loteng, H. Muhammad, Rabu (30/8) kemarin.
Ia menjelaskan, dalam pelaksaan distribusi air bersih kali ini pihaknya sudah membagi tugas. Dengan Dinas Sosial dan PDAM Praya. Termasuk dengan BPBD provinsi. BPBD Loteng sendiri bertanggung jawab mendistribusikan air bersih ke dua kecamatan. Masing-masing Kecamatan Janapria dan Praya Timur. Adapun kecamatan lain, dibagi oleh Dinas Sosial dan PDAM Praya. Sementara BPBD provinsi nanti akan diarahkan ke daerah yang berlum tertangani.
Lebih lanjut Muhammad menjelaskan, untuk dua kecamatan tersebut, BPBD Loteng sudah menyiapkan tidak kurang dari 360 tangki air. Dengan kapasitas 5 ribu liter pertangki. Yang nanti akan dibagi sesuai permintaan yang masuk.
“Begitu ada permintaan bantuan air bersih, secepatnya kita layani. Jangan sampai masyarakat terlalu lama menunggu,” ujarnya. Jumlah air bersih yang disiapkan tersebut bisa saja bertambah. Tergantung permintaan.
Dengan kata lain, kalau memang permintaan masih ada, sementara persedian air bersih sudah habis maka akan ditambah. “Prinsipnya masyarakat tetap akan dilayani. Tidak peduli sampai berapa kali meminta. Karena memang ini kondisi mendesak dan menyangkut kebutuhan utama masyarakat,” tandas Muhammad.
Untuk distribusi air bersih sendiri direnacanakan akan dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan. Dimulai Bulan Agustus ini sampai Bulan Oktober mendatang. Mengingat, Bulan November sesuai prediksi BMKG, sudah mulai turun hujan. Sehingga droping air bersih kemungkinan tidak akan diperlukan lagi.
Diakuinya, dalam proses distribusi air bersih ini kendala utama yang dihadapi pihaknya yakni terbatasnya jumlah armada pengangkut air bersih. Sehingga pihaknya sampai harus meminta bantuan ke Dinas Sosial dan PDAM Praya. “Kalau kita sendiri kan tidak punya armada. Jadi mau tidak mau kita harus minta bantuan instansi terkait yang memiliki armada,” tegas mantan Kabag. Aset Setda Loteng ini. (kir)