SINAR NGAWI ™ Ngawi- Tembakau jenis Virginia RAM, untuk pangsa pasarnya mengalami tren kestabilan harga. Sojo, ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), cabang Kabupaten Ngawi menguraikan bahwa ini tak lepas dari mutu tembakau yang dihasilkan di wilayah binaannya serta adanya dua perusahaan rokok besar yang mulai melirik hasil produksi tembakau Ngawi.
“Harga jenis RAM lumayan bersaing karena ada dua PR (Pabrik rokok-Red), yang mulai melirik tembakau dari pertanian di Ngawi,” terang dia.Tambahnya, meski begitu bukan berarti tanpa kendala. Kasus beberapa dekade terakir yang sering muncul adalah penyakit akibat hama yang mengakibatkan kerdil dan keriting daun.
“”Ini masih dalam pengkajian, karena ada beberapa kemungkinan seperti faktor tanah, bibit dan iklim,” urai Sojo kemudian.
Mendasar harga, untuk jenis RAM berkisar antara Rp.30 ribu hingga Rp.33 ribu. Dan untuk produksi tembakau jenis Jawa juga mulai digeluti para petani, meski kondisi harga kurang stabil.
“Untuk tembakau jenis Jawa memang harganya tak pasti, kadang tinggi namun tak jarang turun drastis,” jelasnya.
Sementara untuk wilayah Kabupaten Ngawi, khusunya wilayah timur masuk Kecamatan Karangjati, budidaya tembakau memang dilakukan warga sudah turun-temurun.
Beberapa kendala yang mengakibatkan gagal panen, bisa dimungkinkan karena para petani kejar tanam sehingga kurang mengindahkan kondisi musim.
“Kita akan lakukan pembinaan, baik cara tanam maupun cara panen hing perajangan sehingga produksi tembakau di Ngawi makin meningkat,” pungkas Sojo.
Pewarta: Kun/pAn-sOn
Editor: Kuncoro