News Internasional, Washington DC - Bos majalah porno asal Amerika Serikat (AS), Larry Flynt, menggelar 'sayembara' untuk memakzulkan Presiden AS Donald Trump. Flynt menawarkan imbalan US$ 10 juta (Rp 132 miliar) untuk siapa saja yang bisa memberikan informasi kotor yang bisa berujung pemakzulan Trump.
Seperti dilansir AFP, Senin (16/10/2017), bos Majalah Hustler bahkan memasang iklan satu halaman penuh pada koran AS, The Washington Post. Informasi kotor yang dimaksud adalah informasi soal tindak pelanggaran atau tindakan ilegal Trump yang bisa membuatnya dimakzulkan dari jabatannya sebagai Presiden AS.
"Saya tidak mengharapkan siapapun miliarder kroni-kroni Trump yang membuka suara, tapi saya yakin bahwa ada banyak orang yang tahu, yang bagi mereka uang sebanyak US$ 10 juta adalah uang yang banyak," demikian ucap Flynt dalam keterangannya.
Flynt yang merupakan pendiri Majalah Hustler itu menyebut dirinya pernah melakukan metode serupa untuk mendapatkan informasi yang membantu mengakhiri karier dua politikus Republik. Tidak disebut lebih lanjut oleh Flynt, siapa politikus yang dimaksud.
"Untuk krisis terkini, saya telah menaikkan angkanya menjadi US$ 10 juta," ujar Flynt.
"Jangan lakukan kesalahan, saya berniat membayar penuh semuanya," imbuhnya.
Iklan dari bos Majalah Hustler ini mencuat setelah beberapa waktu lalu, survei menunjukkan mayoritas warga negara AS menganggap Trump tidak cocok menjadi Presiden AS. Polling yang digelar Quinnipiac University, Connecticut, pada akhir September lalu menunjukkan 56 persen responden menganggap Trump tidak cocok menjabat Presiden AS, sedangkan 42 persen menganggap Trump cocok.
Polling Quinnipiac itu melibatkan 1.412 responden secara nasional dan digelar pada 21-26 September lalu. Margin of error polling ini sekitar 3,1 persen.
Dalam polling ini juga ditunjukkan bahwa 57 persen responden tidak puas dengan kinerja Trump sebagai Presiden AS. Hanya 36 persen responden yang mengaku puas atas kinerja Trump. Kemudian juga 51 persen responden mengaku malu memiliki Trump sebagai presiden mereka. Hanya 27 persen responden yang merasa bangga pada Trump.