Pemdes Kelebuh Juara Paralayang Hias



Lombok Tengah, sasambonews.com- Kontes paralayang hias di Kabupaten Lombok tengah dalam rangka HUT Lombok Tengah ke 72 berlangsung meriah, sebanyak 51 layang hias dari berbagai desa di Kabupaten Lombok Tengah ikut ambil bagian pada event daerah itu. 

Hanya saja peserta layang hias minim keterlibatan kecamatan yang lain. Hanya Kecamatan Praya Tengah dan Kecamatan Praya saja yang ikut menjadi peserta. Pada kegiatan yang berlangsung di Kuta kemarin, peserta didominasi oleh Desa Kelebuh dan Pengadang sedangkan desa dan kecamatan yang lain tidak ada keculai kecamatan Praya hanya segelintir peserta. Minimnya peserta dikarenakan sosialisasi yang kurang termasuk juga biaya untuk membuat layang hias cukup besar.

Untuk menjadikan kegiatan itu menjadi profesional, panitia menggandeng Bali sebagai dewan juri. Bali sendiri sudah menyelenggarakan kegiatan serupa sejak 39 tahun silam sementara Lombok Tengah baru pertama kali digelar. Meski baru pertama kali digelar namun oleh Ketua Tim Dewan Juri Made Yuda dinilai cukup baik dibandingkan dengan di Bali. “awal kita menyelenggarakan pesertanya dibawah 40 orang, disini baru pertama kali saja sudah 50 an peserta, ini kan bagus, makanya perlu terus dikembangkan” kata Mantan Kepala Dinas Pariwisata Bali itu.

Pada kegiatan lomba Layang hias itu, ada dua kelas yakni Layang Tradisi dan Layang Kreasi. Layang Kreasi adalah layang yang menyerupai Burung sedangkan layang tradisi adalah layang yang selama ini berkembang di masyarakat sperti layang Goang atau istilah Balinya Layang Pecukan. Pada layang kerasi, banyak faktor yang disoroti oleh dewan juri diantaranya keindahan dari layang itu sendiri dan motifnya, disamping itupula paduan warna dan juga kekompakan tim saat menaikkan ataupun menurunkan layangan. Sementara untuk layang Pecukan atau Goang, dewan Juri menilai dari segi kemerduan suaranya, ketahanan diudara hingga kekompakan tim. “Pada intinya semua kelas itu memiliki penilaian sendiri sendiri, yang paling penting adalah mampu terbang seperti layang layang, kalau tidak bisa terbang jelas tidak masuk katagori penilain” ungkapnya.

Bagi Made Yuda, Kegiatan ini merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup menarik bagi wisatawan. Oleh karena itu seperti halnya di Bali, di Lombok Tengah festival layang hias ini juga hendaknya menjadi tradisi atau kegiatan rutin dari pemerintah daerah. Masalah tempat tidak menjadi soal sebab dimanapun bisa dilakukan baik dilapangan maupun di tengah sawah. Hanya saja diingatkan untuk tidak membuat kegiatan di dekat bandara sebab itu sangat berbahaya bagi penerbangan. “Yang penting 15 mil dari bandara, bisa dilakukan” jelasnya. Amril

Subscribe to receive free email updates: