Program Keluarga Berencana (KB) Memusnahkan Generasi Orang Asli Papua, Foto, dok, Ilst/KM |
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.Com – Dari generasi ke geneasi orang Papua semakin menurun dari desa ke kota. Kehabisan orang Papua dengan banyak cara yang di buat oleh orang-orang yang tidak senang dengan kehadiran orang kulit hitam rambut keriting. Bukan di lihat dari itu saja melainkan alam Papua sebagai dapur dunia yang memberikan makan beribuh orang di dunia. Kekayaan yang ada di bumi Papua banyak orang mati matian hadir menikmati dengan cara mencuri tanpa meminta pemilik.
Orang Papua di ujung kepunaan, yang di lakukan oleh negara sebagai bentuk kekerasan seperti pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tanpa proses hukum di tanah Papua, free sex hadir dimana mana di Papua, pembunuhan terencana dan teristimewa, dan negara mengharapkan Papua mengikuti keluarga berecana dengan tujuan menghabiskan generasi Papua.
Gerakan membangun Papua sehat berwawasan kependudukan, seminar nasional yang di laksanakan di Universitas Indonesia Fakultas Fisip dengan judul “ Membangun Ketahanan dan kesejateraan keluarga di tanah Papua” (9/05/2016).
Keluarga berencana ini bukan di perlukan bagi wanita tetapi rencananya akan di buat termasuk kepada pria. Program ini Lenis Kogoya di terima di Provinsi Papua dan Papua Barat. Tetapi saya berpendapat sama dengan Marius Young bahwa program keluarga Berencana dari pusat untuk memusnahkan masyarakat asli Papua maka kami sepunuhnya ditolak. http://ift.tt/2goG9t1.
Saya sebagai generasi Papua sangat sedih dengan keadaan di Papua, kami membutuhkan generasi Papua, maka pusat negara dan BKKBN di Papua segara di tutup karena kami meresa tidak ada bermanfaat. Saya setuju dengan Ibu Yubelina Motte, bahwa segera menghapus program Keluarga Berencana (KB) yang selama ini dijalankan.
Charles Brabar pun menanggapi pernyataan Mama Yubelina Mote (47) yang minta kepada BKKBN RI menghapus program Keluarga Berencana (KB) yang selama ini dijalankan. Dimana di hadapan Kepala BKKBN RI, Pemerintah Kabupaten Paniai dan masyarakat, di Aula Uwaata Wogi Yogi Enarotali Paniai, Selasa, (29/8/2017) lalu, Mama Yubelina Mote menolak tegas program tersebut. http://tabloidjubi.com.
Orang Papua berhenti mengikuti KB, orang Papua menjadi genesai yang maju dan berkembang diatas nilai budaya demi alam Papua yang kaya raya dengan prinsip satu keluarga 100 anak.
Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Papua
Editor: Frans Pigai