Kerja, Kerja, Kerja. Begitulah Motto Presiden Jokowi, dalam membangun negara Indonesia. Visi ini telah beliau implementasikan dalam sebuah visi kebangsaan yang disebut dengan Nawacita. Presiden yang dikenal merakyat dan sederhana ini telah mampu membawa negara Indonesia setingkat lebih maju dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada banyak fakta dan data yang menjelaskan, keberhasilan Presiden RI Jokowi dalam membangun Indonesia yaitu dalam pembangunan infrastruktur, Presiden Jokowi menitik beratkan pembangunannya di luar Pulau Jawa yang paling nyata adalah pembangunan trans Papua sepanjang 3.800 KM yang tidak pernah direalisasikan oleh pemimpin sebelumnya. Kebijakan ini terbukti sudah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Papua yang selama ini merasa terpinggirkan seperti menurunnya harga BBM, dan harga barang. Dibidang pembangunan kemanusiaan, telah menelurkan semangat revolusi mental bagi bangsa Indonesia sebagai upaya untuk meninggalkan budaya-budaya malas dan beralih kepada budaya yang lebih produktif, menghargai perbedaan, persatuan dan makna koheren lainnya.
Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden, selain membawa keberkahan bagi masyarakat Papua, juga memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat NTB yang ada di Pulau Lombok. Selama Jokowi menjabat terhitung sudah 6 kali berkunjung ke Pulau Lombok dengan berbagai macam agenda yaitu menghadiri Hari Pers Nasional 9 Februari 2016 di Kuta, Kab. Lombok Tengah, peresmian Pasar Tradisional Raya Amahami Kota Bima pada 29 April 2016, peresmian operasi pembangkit listrik di Jeranjang Kab. Lombok Barat, MTQ Tingkat Nasional XXVI di Islamic Center dan terakhir pembagian sertifikat tanah dan terakhir Presiden Jokowi kembali mengunjungi Pulau Lombok bersilaturahmi dengan pimpinan Ponpes dan ormas Islam terbesar di NTB yakni Nahdhatul Wathan.
Kedatangan Presiden Jokowi ke Pulau Lombok membawa manfaat yang signifikan terhadap kemajuan daerah baik bagi pemerintah maupun masyarakat setempat. Bagi pemerintah, kedatangan Presiden akan memudahkan Pemda dalam membangun koordinasi untuk mempromosikan potensi daerah yang mereka miliki kepada semua lapisan masyarakat di dunia sekaligus menarik para investor ke Lombok. Sebagaimana diketahui, NTB memiliki 2 potensi utama yaitu Pertanian dan Pariwisata yang tersebar di 7 kabupaten/Kota. Kedatangan Presiden Jokowi telah mampu memompa semangat pembangunan pariwisata di Pulau Lombok, yaitu dengan diresmikannya KEK Mandalika di Kec. Pujut lombok tengah yang menyerap investasi sebesar Rp. 13 Triliun dan mampu menyerap tenaga kerja hingga Rp. 58.000 Ribu/orang. Dengan direalisasikannya pembangunan ini, maka secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Begitu juga dengan pembangunan pembangkit listrik di Kabupaten Lombok Barat akan mampu meningkatkan daya saing ekonomi di masyarakat. Kedatangan tersebut sudah mampu memompa semangat pembangunan di NTB dan hal ini terbukti semenjak Presiden Jokowi menjabat, NTB mencapai level pembangunan yang cukup tinggi yaitu sebesar 9 % lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional pada tahun 2015.
Kebaikan Jokowi pada masyarakat Pulau Lombok tidak hanya terhenti pada masalah itu saja, namun ada sebuah keberkahan yang paling besar dan diidamkan oleh masyarakat NTB yaitu ditetapkannya Maulana Syeikh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid sebagai Pahlawan Nasional. Hal ini membuktikan bahwa Presiden Jokowi sangat menghormati jasa para pahlawan bangsa yang telah membangun negeri ini dengan segenap pengorbanan jiwa dan raga. Ditetapkannya TGKH Zainuddin Abdul Madjid sebagai pahlawan nasional merupakan pengakuan dan penghormatan negara terhadap perjuangan yang dilakukan oleh Maulana Syeikh Zainuddin Abdul Majid. Beliau merupakan salah satu tokoh nasionalis pejuang kemerdekaan sekaligus da’i, ulama dan tokoh pendidikan emansipatoris, pendiri organisasi islam Nahdlatul Wathan yang merupakan organisasi terbesar di Pulau Lombok. Organisasi ini telah berkiprah di berbagai yang memberikan perhatiannya kepada pendidikan dan agama.
Bulan November 2017, tepatnya tanggal 23 November 2017, Presiden Jokowi kembali datang ke Pulau Lombok dengan agenda utama menghadiri kegiatan Koferensi Besar Nahdlatul Ulama di Mataram. Dalam agenda tersebut, beliau akan menyempatkan diri untuk bersilaturrahmi dengan organisasi Nahdlatul Wathan sekaligus melakukan ziarah makam ke TGKH. Zainuddin Abdul Madjid di Pancor. Hal ini semakin memperkuat pernyataan bahwa Jokowi adalah sosok yang bukan saja menghormati pahlawan tetapi menghormati para ulama dan kyai di Indonesia sebagai salah satu pendiri bangsa. Bagi organisasi NW kedatangan merupakan suatu keberkahan yang tidak terhingga karena dikunjungi oleh orang yang paling berjasa kepada NW semenjak berdirinya dan moementum ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang ada.( Muhammad Syafrudin, Lc, MA)