Saat pembubaran Panitia Pelaksanaan Penerimaan Anggota Baru, Organisasi Ikatan Karef Hamit Aifat, Foto: Dok, Vebilina T/KM |
Oleh: Vebilina Turot
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.Com – Meningkatkan tali persaudaraan dan membentuk pemimpin yang berkualitas. Dengan thema yang begitu luar bisa yang di angkat oleh Panitia Pelaksana Penerimaan Anggota Baru, pada kegiatannya pada Hari Sabtu, 04 November 2017, yang bertempat di Pantai Petrus Kafiar dengan jumlah peserta 20 orang.
Kegiatan yang sangat sederhana tetapi dapat berjalan dengan lancar dan paling penting adalah kita tidak melihat kesederhanaannya tetapi prosesnya.
Dan pada momen ini juga suatu harapan dapat memberi suatu perubahan pada ikatan Karef hamit aifar agar menjadi ikatan yang aktif dan mampu menjaga tali persaudaraan dan menciptakan kader-kader pemimpin yang berkuliatas.
Pada acara pembukaan ada salah satu sambutan oleh bapak agustinus saa selaku orang tua yang saya petik dari dari sambutan beliau adalah "mtah to rae tamah waa mati maon mafit epo kalau tamah fee to maon fe."
Yang artinya bahwa kita itu perlu diasa dan dibentuk melalui kegiatan-kegiatan seperti hari agar mampu menjadi pemimpin yang berkualitas bukan menjadi seorang sarjana yang mempunyai keahlian tertentu atau profesionalnya.
Kegiatan ini di buka oleh Kepala Suku Aifat di Manokwari Bapak Paulus Assem pada akhir dari sambutan-sambutannya.
Ada pula kegiatan inti yang dilakukan dengan tujuan agar peserta baru memahami bahwa bergabung dalam suatu wadah bukan utk semata-mata saya dari aifat tetapi ikatan ini mampu memberikan peluaang atau ruang untuk belajar organisasi dan memahami arti kebersamaan, kekompakan bagi anak- ratau.
Lanjutnya, Ada materi-materi yang di paparkan salah satunya adalah strategi belajar di kampus oleh Bapak Herman Tubur SP.M.SI.
Beliau menjelaskan banyak hal yang salah satunya yang saya tertarik adalah kesuksesan itu ada ketika kita memiliki motivasi dalam diri kita sendiri.
Dan perhatikan pula adalah sikap dan mentalitas. Ada sebuah ilustrasi yang diberikan yaitu beliau mengajak kita bisa mengambil contoh dari seekor ikat di laut walaupun ia berada di laut tetapi rasanya tetap tawar yang artinya bahwa, kita harus punya prinsip.
Sekalipun lingkungan kita tidak mendukung atau banyak faktor-fator negatif yang berusaha untuk menggoda kita. Tetapi kita tdk boleh terpengaruh dan fokus pada sutu tujuan.
Adapula harapan -harapan yang di sampaikan agar ikatan ini terus berjalan dengan baik yang di sampaikan oleh senior, alumni pembina dan lain-lain, yakni kegiatan ini mampu membuwat kegiatan-kegiatan yang terus menjaga tali persaudaraan ini jgan cuma sampai disini. Untuk peserta baru disinilah tempat kita belajar dan bergabung dalam setiap kegiatan yg di lakukan
Satu pesan terakhir, “Jagalah ikatatan ini sesuai filosofi karef hamit yang artinya bahwa, jangan sampai ikatan karef ini terlepas dan gunakan karef hamit ini sesui dengan apa yang dibutuhkan.”
Penulis adalah Mahasiswa Maybrat, Kuliah di Manokwari - Papua
Editor: Frans Pigai