LOMBOK TENGAH, sasambonews.com-
Enam dari sembilan pelaku perampokan yang terjadi di Dusun Emboan Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat pada Kamis (5/10) lalu, belum berhasil ditangkap.
Sebelumnya, tiga pelaku berhasil diamankan yakni Muliadi alias Amaq Ani, 42 tahun, warga Dusun Kelambi Desa Pandan Indah dan Astam alias Amaq Athar, 41 tahun, warga Dusun Dasan Tengak Desa Bonder Kecamatan Praya Barat dan Sampan alias Amak Adin, 35 tahun, warga Dusun Panggongan Desa Pandan Indah Kecamata Praya Barat Daya.
Namun demikian, petugas kepolisian memastikan akan tetap melakukan pengejaran kepada keenam pelaku yang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tersebut. Yang menjadi kesulitan polisi karena dalam persembunyiannya para pelaku selalu berpindah- pindah.” Tinggal enam orang lagi yang belum berhasil kita amankan. Informasinya ada di Bali dan ada juga yang di sekitar Sekotong. Namun keberadaan mereka tetap kami lakukan pelacakan dan sampai kapanpun akan kami lakukan pengejaran,” ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Rafles Girsang, saat ditemui diruangnya.
Rafles menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mengantongi identitas enam pelaku tersebut. Begitu pula dengan peran dari masing- masing pelaku, sudah berhasil diungkap.
Dalam hal ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian yang diduga wilayahnya sebagai lokasi pelarian para pelaku ini. Dirinya bahkan mengaku bahwa nantinya jika enam orang pelaku tersebut ditemukan, akan ditindakan tegas. Tidak menutup kemungkinan jika enam pelaku tersebut bernasip sama, bahkan lebih parah dari tiga pelaku yang sudah ditangkap tersebut, yakni mendapat hadiah timah panas yang bersarang dibetis para pelaku. ”Kalau melawan maka pastinya akan kita tembak. Apalagi dia para komplotan ini tergolong nekat,”ujarnya.
Rafles menambahkan, keronologis kejadian perampokan tersebut, dimana sebanyak sembilan orang pelaku pada Kamis (5/10) sekitar pukul 00.30. Mereka menyasar rumah Amaq Ismail dengan langsung masuk kerumah korban. Bahkan dua dari sembilan komplotan tersebut langsung menodongkan senjata tajam (sajam) ke leher yang membuat korban tidak berdaya melakukan perlawanan.
Selanjutnya tiga pelaku lainya langsung masuk kedalam rumah Amaq Ismail. Di dalam rumah tersebut, para pelaku bertemu dengan Inaq Ase yang merupakan isteri dari Amaq Ismail. Para pelakupun mengancam dan memukul kepala korban dengan menggunakan ranting kayu jati hingga benjol. Pelaku kemudian berhasil menggondol uang Rp 500 ribu serta kalung emas. Para pelaku yang lain berjumlah tiga orang lagi kemudian masuk kerumah Inaq Iwan yang merupakan tetangga Amaq Ismail.
Di TKP kedua ini, pelaku berhasil mengambil 1 buah handphone, sepasang anting emas seberat 1,5 gram, kain songket dan sarung sebanyak 18 lembar. Pelaku juga masuk ke rumah Rumenim dan berhasil mengambil anting emas seberat 1,5 gram. Pelaku juga masuk ke rumah Inaq Nur yang juga tetangga ketiga korban sebelumnya. Di TKP 4 ini, pelaku berhasil mengambil 1 unit handphone warna biru.
”Ternyata para pelaku ini tidak hanya melaukan pada waktu itu saja, bahkan Amaq Adin alias sampan ini pernah juga melakukan pencurian di Dusun Jogor Desa Mekarsari Kecamatan Praya Barat pada 30 Juli lalu. Bahkan Sampan ini adalah otak para pelaku komplotan, sehingga saat ini sudah mulai jarang aksi perampokan,”ujarnya.|wis
”Ternyata para pelaku ini tidak hanya melaukan pada waktu itu saja, bahkan Amaq Adin alias sampan ini pernah juga melakukan pencurian di Dusun Jogor Desa Mekarsari Kecamatan Praya Barat pada 30 Juli lalu. Bahkan Sampan ini adalah otak para pelaku komplotan, sehingga saat ini sudah mulai jarang aksi perampokan,”ujarnya.|wis