LOMBOK TENGAH, keberadaan Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia menjadi perhatian pemda. Hingga saat ini nasip mereka tak jelas sementara tugasnya cukup vital. Oleh karena itu
Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng), Lalu Pathul Bahri berjanji akan perjuangkan nasib Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (FOPPSI) di Kabupaten Loteng. “Kami berharap forum operator sekolah bisa masuk dalam organisasi satuan pendidikan, sehingga kami bisa masukkan dalam akun belanja daerah,” kata Pathul Bahri di acara pengkuhan pengurus FOPPSI cabang se-Loteng masa bhakti 2017-2020 dan silaturrahmi operator pendataan pendidikan sekolah se-Loteng di Alun-Alun Tastura Loteng.
Namun, bila forum ini belum masuk dalam satuan pendidikan, pihaknya belum bisa menganggarkan untuk operasional. Karena, aturan dalam akun belanja daerah harus seperti itu. “Jangan sampai kami anggarkan, itu akan jadi temuan BPK,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya meminta dewan Pembina agar forum ini bisa masuk di organisasi satuan pendidikan. Apalagi, melihat kinerja mereka yang cukup berat. Karena, kalau tidak berkat mereka, maka tidak ada bantuan siswa miskin akan turun ke sekolah. “Ini harus dijadikan perhatian,” ujarnya.
Ketua DPRD Loteng, Ahmad Fuaddi FT juga memastikan akan perjuangkan nasib para operator. Tapi, perlu diketahui dalam penganggaran tidak semudah apa yang dibayangka. Artinya harus mengikuti aturan yang berlaku. “Kami juga berharap para operator tidak hanya mendata soal pendidikan saja, tapi bisa juga membatu mendata dalam hal-hal yang lain,” tandasnya.
Pembina FOPPSI Loteng, H Sumum berharap rekan-rekan operator untuk bisa menghasilkan data yang falid dalam melakukan pendataan. Sehingga, Loteng bisa menjadi terdepan dan terbaik dalam memberikan dan menyajikan data ke pemerintah. “Mari kita satukan langkah untuk bisa menjadi nomer satu di NTB dalam menyajikan data pendidikan,” seru Kepala Dinas Pendidikan Loteng.
Sementara, Ketua panitia, Lalu Sutong Suwardi mengatakan, jumlah pengurus operator cabang yang dilantik saat ini sebanyak 312 orang, terdiri dari jenjang Paud, TK, SD dan SMP. Semuanya juga pengurus yang ada di 8 kecamatan, yakni Praya, Praya Tengah, Praya Barat, Praya Barat Daya, Pringgarata, Batukliang dan Praya Timur. Sedangkan, Pujut, Batukliang Utara, Kopang dan Janapria belum ada. “Kami harapkan UPT bisa membentuk pengurus cabang, sehingga seluruh kecamatan bisa tergabung dalam FOPPSI,” tungkasnya. |dk