SINAR NGAWI™ Ngawi-Pasca temuan fosil raksasa di area Petak 132 masuk RPH Teguhan, BKPH Rejuno masuk Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Ngawi, petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto mendatangi lokasi penemuan. Agus Hardi W salah satu petugas menjelaskan bahwa fosil dengan panjang sekitar 1,5 m dan diameter 20Cm tersebut adalah tulang kaki gajah purba.
“Setelah saya lihat secara rinci dan detail fosil yang ditemukan warga itu bagian dari tulang kaki gajah purba jenis stegodon trigonocephalus. Mengapa dipastikan demikian setelah melihat dari perbedaan dengan jenis fosil tulangnya yang ada sekarang ini,” terang dia.Tambahnya, yang sekaligus petugas perawat benda cagar budaya di UPT Museum Trinil Ngawi menyebut, selain penemuan fosil kaki gajah purba juga ada fosil lain yang teridentifikasi sebagai tanduk banteng purba.
Ia pun membenarkan lokasi penemuan fosil di Desa Rejuno sebagai satu bagian kawasan yang harus dikonservasi atau dijadikan satu lokasi penelitian.
Mengingat dibeberapa titik dilokasi yang sama masih terindikasi ada beberapa fosil purba baik tulang gajah maupun lainya hanya saja keberadaanya masih terpendam.
Untuk melakukan eksplorasi dan konservasi penelitian terhadap fosil memang dibutuhkan tim arkeolog sedangkan di UPT Museum Trinil sejauh ini belum ada satupun petugas arkeolog.
“Kalau misalkan ada tindakan selanjutnya jelas membutuhkan tim arkeolog untuk memetakan wilayah konservasi. Sedangkan di Museum Trini belum ada tim arkeolognya jadi harus komunikasi dulu dengan BPCB Trowulan,” pungkasnya.
Pewarta: Kun/pr
Editor: Kuncoro