SINAR NGAWI™ Jakarta-Dalam serangkaian diskusi yang diselenggarakan oleh Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex, diharapkan bisa mengembalikan daya saing investasi sektor migas nasional ditataran global, dengan mengevaluasi sejumlah peraturan yang dianggap menghambat industri migas serta memberikan kemudahan guna menarik minat investor untuk memastikan eksplorasi migas terus berjalan.
“Kami menilai sektor hulu migas Indonesia masih sangat menarik karena kami bisa merasakan adanya kesamaan fokus di antara para pelaku usaha dengan pemerintah, demi memperbaiki daya saing investasi hulu migas tanah air di mata investor global,” papar Ronald Gunawan Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), saat penutupan IPA Convex 2018.Tambahnya, dinamika industri migas dunia dalam empat tahun terakhir memang menuntut seluruh stakeholder untuk menyesuaikan diri.
Pemerintah, sebagai regulator, harus merevisi bahkan menghapus sejumlah aturan. Adapun perusahaan migas harus meningkatkan efisiensi kegiatan produksi.
Masih ditempat yang sama, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, memberikan sejumlah penghargaan kepada para profesional serta mahasiwa yang lewat inovasi serta riset yang mereka lakukan dan telah memberi sumbangsih bagi perkembangan industri hulu migas nasional.
Saat itu juga ditandai dengan penandatanganan tujuh Kontrak Jual Beli Gas Bumi (PJBG). Tanda tangan kontrak tersebut berpotensi menambah penerimaan negara sebesar Rp1,49 triliun atau setara dengan US$111,08 juta.
"Di samping itu, semua pihak harus mendukung kegiatan eksplorasi dengan memudahkan perizinan, memuluskan pembebasan lahan, meminimalkan pungutan dan memfasilitasi penyelesaian aspek sosial apabila muncul. Semua itu merupakan langkah bersama untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mari bekerja sama dan menjadi lebih efisien,” terang Amien Sunaryadi.
Editor: Kuncoro