Yang menyebarkan adalah tim sukses paslon Ali Sakti H.Slekak warga setempat.
Serangan sabun bengkok jenis GIV tiga buah disertai dengan stiker Ali sakti itu mulai disebar sekitar jam 4 sore hari.
Kasus itu terungkap setelah si penerima menceritakan ke salah satu timses Suhaili Amin. Selanjutnya timses tersebut melaporkan ke Panwas dan Kades.
Menurut saksi Supardi, dirinya diantarkan barang itu oleh H.Slekak namun tidak berpesan apapun ke saksi. "Saya baru pulang dari bodak, terus diantarkan barang itu, memang tak ada pesan apapun dari sipengantar paket, cuma ada stiker didalamnya" ungkapnya saat klarifikasi di depan Gakumdu Polres Loteng dan pihak Panwascam.
Sedikitnya, tiga barang bukti sudah diamankan pihak Panwascam.
Selain menengamankan Paket Sabun, Panwas juga mengamankan 17 buah jilbab hija yang diduga dari paslon Nomor 3 Zul Rohmi.
Menurut saksi Mahrum alias amaq Rum asal Segara Langun dirinya dikasi oleh Muhli warga Juring sekitar 3 hari yang lalu bersama dengan stiker. Namun menurutnya tidak ada Pesan pesan dari Muhli. "Yang menyerahkan ke saya adalah Istrinya Muhli, terus sayasuruh istri saya yang edarkan" katanya.
Pernyataan Mahrum bertolak belakang dengan dengan informasi dari masyarakat. Jilbab itu harus dipakai saat pencoblosan dan harus coblos nomor 3, kalau tidak maka jadi hutang.
Sejauh ini Panwascam sedang introgasi sejumlah warga penerima.
Sementara itu Ketua Panwascam Janapria Sahman mengatakan setelah di BAP kasusnya segera dilimpahkan ke Bawaslu Kabupaten untuk diteruskan ke Gakumdu Polres Loteng. "Paling lambat 3 hari atau 7 hari tergantung jenis pelanggarannya" tegasnya.
Dia meminta kepada masyarakat untuk tenang dan mempercayakan kasus ini ke panwascam. Am