LOMBOK TENGAH, sasambonews.com- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Lombok Tengah belum berjalan normal. Sampai saat ini beberapa sekolah masih belum berani melaksanakan KBM di ruang kelas karena masih trauma akibat gempa, seperti yang terlihat di Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) 1 Lombok Tengah.
Pantauan wartawan, siswa MIN 1 Lombok Tengah belajar lesehan di halaman Madrasah.
Kepala MIN 1 Loteng, Suherman, mengaku khawatir adanya gempa susulan. Selain itu, menurutnya siswa masih trauma. Terlebih gempa susulan beberapa waktu lalu terjadi pada saat siswa sedang beraktivitas di dalam kelas.
Suherman menjelaskan, belajar di luar ruangan sudah dimulai sejak adanya gempa susulan 6,2 SR beberapa hari lalu. Menurutnya, selain belajar lesehan di halaman madrasah, sejumlah fasilitas lainnya juga dimanfaatkan. Seperti siswa juga diarahkan belajar di musala. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi serta meredam kepanikan siswa jika nantinya gempa susulan terjadi. "Kami terpaksa mengarahkan siswa untuk belajar di halaman untuk sementara. Karena sangat trauma dengan gempa susulan," ungkap Suhermab di ruang kerjanya, Rabu (15/08).
Pola belajar di luar ruangan ini akan terus diterapkan untuk sementara waktu hingga situasi dan kondisi benar-benar membaik. Karena sampai saat ini masih belum begitu kondusif, menurutnya perlu adanya sikap antisipasi. " Semua ini dilakukan untuk menjaga keselamatan baik iswa maupun guru di madrasah," terangnya.wis