Camat Batukliang Utara H.L.Wireningsun mengatakan lebih dari 2000 rumah yang masuk katagori rusak berat tidak masuk dalam data base Kementrian PUPR. Hal itu terjadi akibat pendataan yang dilakukan pihak kementerian terlalu singkat.
"Gempa itu kan terus menerus terjadi, Kementrian rupanya hanya mendata saat gempa pertama 7.0 SR sementara danpak terparah saat gempa 6,9 SR itu, sehingga data yang terimput sangat sedikit" ungkapnya.
Menurutnya berdasarkan data hasil pendataan yang dilakukan pihak Kecamatan jumlah rumah rusak berat sebanyak 2965 unit namun yang diakomodir hanya 689 unit. Sedangkan rusak sedang 2966 sementara yang diakomodir hanya 808 unit. "Dari 689 rumah rusak berat hanya 221 orang yang sudah punya rekening, sementara rusak ringan seluruhnya tak diakomodir" kata Camat.
Camat menegaskan pihaknya akan kembali mengusulkan data yang belum masuk sebab pemerintah masih membuka ruang untuk perbaikan. "Yang belum masuk kita akan kita usulkan lagi, mudahan bisa diterima seluruhnya" jelasnya.
Untuk diketahui kata Camat setiap pencairan dana, masyarakat penerima bantuan harus membuat kelompok sendiri jika tidak maka dana itu tak bisa direalisasikanoleh penerima. "Sudah ada 16 kelompok, anggotanya berpariasi, harus ada pengurus kelompok itu" jelasnya.
Terkait penggunaan dana kata Camat diserahkan ke.masyarakat apakah membangun rumah anti gempa atau rumah kayu, yang pasti ada kesepakatan untuk buat rumah dari kayu" jelasnya. Am