SINAR NGAWI™ Jakarta-PT NS BlueScope Indonesia (BlueScope), perusahaan pemimpin di industri baja lapis, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Melalui MoU ini, diharapkan dapat membina dan memberdayakan para siswa maupun pendidik dibidang konstruksi pemasangan baja ringan, khususnya di sekolah-sekolah menengah kejuruan.
“Pembinaan ini bertujuan mendukung pertumbuhan industri baja ringan dengan memastikan peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi Indonesia khususnya terkait pemasangan baja ringan,” terang Yan Xu, Presiden Direktur PT NS BlueScope Indonesia.Tambahnya, selama lebih dari 45 tahun kami hadir di Indonesia, dengan semangat memperkenalkan produk dengan kualitas terdepan dan mendorong standar pemasangan yang baik serta mampu menjaga kenyamanan dan keamanan pelanggan kami.
“Tetapi kami menyadari untuk membangun industri baja Indonesia yang berkesinambungan dengan standar yang tinggi, kami tidak dapat melakukannya sendiri, oleh karena itu kerja sama ini merupakan langkah lanjut untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang dimulai dari usia sekolah agar Indonesia dapat melahirkan tenaga kerja yang terlatih (skilled manpower) untuk membangun daya saing Indonesia yang tinggi terutama di sektor konstruksi”. Urai dia lagi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy dalam sambutan tertulisnya juga menyatakan menyambut baik inisiatif kerjasama yang diajukan oleh NS BlueScope Indonesia.
"Kami berharap nota kesepahaman ini menjadi awal kerja sama jangka panjang antara dunia pendidikan dan industri baja ringan di Indonesia,” ungkap Effendy.
Berdasarkan Nota Kesepahaman ini, PT NS BlueScope Indonesia dan Kemendikbud akan melaksanakan pelatihan bidang konstruksi baja ringan bagi guru dan peserta didik SMK, termasuk pengembangan materi pelatihan pemasangan dan pemantauan pemasangan baja ringan.
Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat untuk menetapkan sekolah sasaran, melaksanakan magang bagi guru SMK, melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi peserta didik; menyediakan guru tamu bagi SMK, hingga mengembangkan dan memanfaatkan sarana dan prasarana di bidang konstruksi baja ringan.
Editor: Kuncoro