Gubernur saat membuka Temu INOVASI di Lombok Raya Hotel mataram |
Forum yang diselenggarakan selama dua hari ini yaitu pada tanggal 18-19 Desember 2018 dihadiri oleh lebih dari 250 pemangku kepentingan kunci bidang pendidikan yang ada di tingkat provinsi hingga 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB, antara lain unsur guru dan kepala sekolah (SD/MI), pengawas, perwakilan pemerintah kabupaten/kota dan jajarannya seperti dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bappeda, Dinas KominfoTIK, Kantor Wilayah Kemenag, dan Kantor Humas, perwakilan pemerintah pusat, hingga organisasi dan lembaga yang peduli dengan peningkatan mutu pendidikan.
“Membangun pendidikan akan lebih baik jika berbasis dari permasalahan-permasalahan lokal, untuk kemudian dicarikan jalan keluar yang diistilahkan sebagai solusi lokal. Salah satu cara inovasi yang paling efektif yaitu dengan menampilkan kemasan yang berbeda dari biasanya,” ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkiflimansyah dalam pidato sambutannya pada pembukaan Temu INOVASI Nusa Tenggara Barat.
“Program INOVASI merupakan program kemitraan penting antara pemerintah Australia dan Indonesia. Sejak penandatanganan MoU dengan Pemerintah Provinsi NTB pada bulan Juni 2016, kegiatam program semakin banyak dan semakin intensif dilaksanakan di enam kabupaten mitra INOVASI. Acara Temu INOVASI ini memberikan kesempatan yang sangat baik bagi berbagai pemangku kepentingan sektor pendidikan untuk berkumpul dan mendiskusikan pentingnya inovasi pendidikan yang didorong secara lokal, serta rencana untuk berbagi praktik-praktik yang terbukti baik ini secara lebih luas,” kata Farah Tayba, Second Secretary dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Tujuan dari dilaksanakannya forum ini adalah untuk mempertemukan segenap pemangku kepentingan dari berbagai jajaran dan pelaku di bidang pendidikan sehingga terjadi proses diskusi serta gelar karya dan praktik-praktik baik dan menjanjikan di bidang pendidikan khususnya di bidang literasi, numerasi, dan inklusi. Pelaksanaan program-program rintisan INOVASI mendorong para tenaga pendidik menemukan praktik-praktik pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak didik serta dalam meningkatkan kualitas pembelajaran anak berkebutuhan khusus.
“Temu INOVASI menjadi ajang bagi para guru dan pembuat kebijakan di NTB untuk dapat saling bertukar pikiran atas inovasi pembelajaran yang telah dan sedang dikerjakan, serta melakukan sinergi untuk mewujudkan pendidikan dasar yang berkualitas, khususnya di bidang literasi, numerasi, dan inklusi. Capaian yang telah ditampilkan oleh guru tentunya perlu diapresiasi oleh penentu kebijakan berupa terbitnya regulasi sebagai penguat atas capaian tersebut. Sinergi seperti ini akan menjadi penentu gemilangnya NTB di masa mendatang, khususnya di sektor pendidikan," ujar Edy Herianto, Provincial Manager INOVASI di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Temu INOVASI NTB tahun ini juga menjadi ajang penganugerahan bagi para pemenang dan penerima penghargaan khusus dari ‘Lomba Inovasi Pembelajaran Literasi, Numerasi, Inklusi’ yang berlangsung sejak Mei hingga September 2018 di NTB. Sebanyak 10 pemenang lomba dan penerima penghargaan khusus ditetapkan melalui proses penjurian yang tidak hanya melibatkan penjurian secara internal oleh INOVASI tetapi juga melibatkan panel juri yang terdiri dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Lembaga Peningkatan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Kominfotik Provinsi, Kanwil Kemenag Provinsi, FKIP UNRAM, dan Kampung Media. Para pemenang lomba dan penerima penghargaan khusus dianugerahi trofi, piagam penghargaan, dan hadiah berupa dana, pelatihan, dan pendampingan yang tidak hanya berasal dari INOVASI tetapi juga merupakan kontribusi dari mitra INOVASI yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Dinas Kominfotik Provinsi, Kampung Media, LPMP, Kanwil Kemenag Provinsi dan FKIP UNRAM.
Pada pagi hari, sesi Talkshow Pendidikan yang mengangkat topik “Guru Inspiratif dalam Meningkatkan Mutu Literasi, Numerasi, Inklusi dan Menanggulangi Bencana” menghadirkan narasumber para guru dan tenaga kependidikan dari Sumbawa (Rohana, Guru Kelas 2 SDN Pangenyar dan Hadiatollah, Guru Kelas 3 SDN 3 Lape), Sumbawa Barat (Ludya Mirsafa, Guru Kelas 5 SDN 11 Taliwang), dan Lombok Utara (Laili Muniroh, Guru Kelas 1 SDN 4 Malaka Pemenang). Sesi kedua dengan topik “Dukungan Kebijakan Daerah untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di Nusa Tenggara Barat: Solusi Lokal untuk Inovasi Pembelajaran” menghadirkan narasumber para pembuat kebijakan yaitu Sekda Provinsi NTB Ir.Rosyadi H. Sayuti, M.Sc’; Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM, Kepala Dinas Dikbud Provinsi NTB, H. Muh. Suruji, Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, H. Nasaruddin, M.PdI. Selain itu, ada pula pameran praktik-praktik inovasi pembelajaran literasi, numerasi, dan inklusi dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB.
Di hari kedua, Talkshow Pendidikan dengan fokus pembahasan terkait literasi dan numerasi menghadirkan narasumber yaitu: Kepala Puskurbuk, Kemendikbud (Kebijakan tentang Buku Bacaan untuk Siswa Kelas Awal), Wakil Bupati Bima, Drs.H.Dahlan M.Noer (Bima sebagai Kabupaten Literasi); Kepala LPMP Provinsi NTB, Minhajul Ngabidin, (Jaminan Mutu Pendidikan Dasar Pasca Gempa); Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa , Ir. H. Iskandar D, M.EC. DEV, (Perluasan Program INOVASI di Sumbawa); Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH (Kualitas Pendidikan Pasca Gempa),dan Sri Karna, INOVASI NTB (Peningkatan Kapasitas KKG Bidang Literasi & Numerasi). Sedangkan fokus pembahasan terkait pendidikan inklusif menghadirkan narasumber yaitu: Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus & Layanan Khusus, Kemendikbud (Pembelajaran Inklusif Pasca Gempa); Kadis Dikbud Lombok Tengah, H. Sumum, S.Pd, SH., M.Pd, (Peta Jalan Pendidikan Inklusi); Fasilitator Pendidikan Inklusi Lombok Tengah, H. Ahmad Mujahidin, (Penguatan KKG Sekolah Inklusi); Endri Foundation, Lalu Wisnu Pradipta, Ketua Divisi Difabel Endri Foundation, (Kemitraan LSM dalam Peningkatan Kapasitas Pendidikan Inklusi); dan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S.Sos. MH, (Pemulihan Keluarga Pasca Gempa).