Desa Wisata Ende Pertahankan Budaya Leluhur

Lombok Tengah, Sasambonews.com - Lombok tidak hanya punya wisata alam dan pantai yang mempesona, namun pulau dengan julukan seribu masjid ini juga menawarkan banyak tempat wisata sejarah suku sasak asli Pulau Lombok. Salah satunya desa wisata Ende di Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Dan berikut Liputannya untuk anda.
Lombok, Nusa Tenggara Barat ternyata masih menyimpan beragam kekayaan alam dan budaya yang tak pernah habis untuk kunjungi. Supaya dapat mengenal Lombok lebih jauh lagi, tak ada salahnya untuk coba mengenal lebih dekat suku asli pulau ini dengan mengunjungi Desa Wisata Suku Sasak Ende yang terletak tidak jauh dari Bandara International Lombok tepatnya di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Jaraknya sekitar 7 Km dengan waktu tempuh 15 menit.

Selain masih menjaga erat budaya warisan leluhur, warga desa juga masih tinggal dalam rumah tradisional Suku Sasak, yang terbuat dari bahan alami. Bahan yang dapat dengan mudah ditemui sekitar tempat tinggal mereka. Rumah berlantai tanah liat, tiang-tiang kayu, dinding anyaman bambu serta atap alang-alang adalah yang pertama kali terlihat saat memasuki desa yang asri dan sejuk ini. Dikelilingi pepohonan besar, warga menyambut ramah setiap wisatawan yang datang berkunjung.

Selain dapat mengetahui keseharian warga, di sini wisatawan juga bisa menyaksikan Presean. Sebuah aksi tarung yang dilakukan dua orang pria dewasa dan diawasi oleh seorang wasit. Dihadapan penonton, kedua peserta akan saling pukul menggunakan tongkat sekaligus melindungi diri dengan perisai yang terbuat dari kulit hewan.

Menurut Pembina Desa wisata adat Ende Lalu Sahrial bahwa tempat wisata ini pertama kali di perkenalkan pada tahun 1995 silam, dan sampai saat ini masyarakat masih memegang teguh adat serta budaya leluhur. Selain itu masyarakat yang tinggal di desa wisata ende ini sebanyak 38 KK dengan luas 2,5 hektare.

Sahrial menambahkan bahwa gempa yang terjadi tahun lalu menyebabkan kunjungan wisatawan ke desa itu menurun drastis. Dimana saat ini wisatawan yang berkunjung berkisar 100 sampai 200 orang per hari sementara sebelum gempa berkisar 1500 an orang per harinya.(nw)

Subscribe to receive free email updates: