Selain itu pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, Dinas Pariwisata hingga Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) hal itu untuk mengetahui perkembangan-perkembangan terbaru terkait destinasi wisata di aik berik yang juga merupakan gerbang utama ke Gunung Rinjani setelah Jalur Sembalun dan Senaru ditutup.
Sementara dari segi kunjungan paska gempa terus mengalami peningkatan dari hari ke hari, namun wisatwan ini banyak berwisata di sekitar pedesaan karena untuk pergi ke air terjun memang saat ini wisatawan masih trauma. “banyak yang di desa kalok sekarang, karena kita punya arung jeram dan banyak lagi. Tapi untuk ke air terjun masih kurang mungkin karena faktor cuaca yang sering hujan sehingga air terjunnya yang keruh” ujarnya.
Pihaknya berharap supaya deklarasi Lombok Aman terus dilakukan supaya wisatawan kembali meningmat wisata-wisata yang ada di Lombok Tengah dan Aik Berik pada khususnya. (nw)