PKL Bandara Tagih Janji Pemda Terkait Relokasi


Lombok Tengah, sasambonews.com - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Bandara Internasional Lombok yang didominasi Ibu-ibu para janda kembali mendatangi Kantor Bupati Lombok Tengah pada Senin 8 April 2019. Kedatangan mereka menuntut supaya Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah meralisasikan janji pemda tahun lalu terkait dengan nasib mereka setelah ada rencana pihak PT. Angkasa Pura LIA untuk memindahkan para pedagang ke sebelah barat Bandara. 
Namun pemindahan tersebut ditolak para PKL,  karena mereka menilai lokasi tersebut hanya tersedia 8 lapak sementara PKL yang ada saat ini berjumlah 73 pedagang.
Salah satu perwakilan pedagang Inaq Badi Alam meminta Pemda Lombok Tengah memperhatikan para pedagang, karena sampai saat ini pihaknya masih menunggu janji-janji yang telah disampaikan sebelumnya, terutama terkait dengan lapak yang akan disiapkan. "Ketua Komisi II juga pernah berjanji tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut, sama seperti Pemda Lombok Tengah yang berjanji ingin membantu para pedagang untuk merelokasi kami" Ungkapnya.
Selain itu Pemda juga telah menandatangani 30 lapak untuk pemindahan ke lapak sebelah barat namun saat ini yang kosong hanya 8 lapak,  sehingga mereka menilai lapak tersebut tidak cukup bagi mereka yang saat ini berjumlah 73 pedagang.
Mereka juga akan tetap menempati Lapak yang saat ini mereka tempati, sampai pihak angkasa pura memberikan tempat yang layak dan berkeadilan. "Kami akan tetap disini, kalok mau gusur langkahi mayat kami" Tegasnya.
Hal sama di ungkapkan Sekjen LSM Suaka NTB yang mendampingi langsung para pedagang. Menurutnya para pedagang tidak anti pembangunan namun jangan sampai pemindahan ini justru menindak para pedagang dengan alasan p bangunan untuk kesejahteraan masyarakat. "Pedagang ini mayoritas janda semua, jadi mereka ingin keadilan sehingga jangan sampai Angkasa Pura menggusur namun pedagang di telantarkan begitu saja" Jelasn Lalu Hadinata.
Pihaknya juga mengancam jika tidak ada tindak lanjut dari Pemda, ia akan membawa massa ya g lebih banyak untuk menuntut keadilan bagi para pedagang. (Nw)

Subscribe to receive free email updates: