Mereka menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang bentangannya dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote menjadi satu kesatuan yang tidak dipisahkan kemudian disatukan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sudah menjadi konsensus bersama para pahlawan bangsa dahulu.
Oleh karena itu, apapun alasannya kata Korlap aksi Syahrul Gunawan, bahwa rencana referendum yang pernah diucapkan oleh wakil Gubernur Aceh di sebuah acara yang dihadiri pangdam Iskandar Muda serta sejumlah pejabat penting tersebut dapat menimbulkan gejolak yang luar biasa.
“Oleh karena itu kami pemuda dan mahasiswa peduli Indonesia menolak dengan tegas referendum Aceh merdeka,” tegas pemuda yang akrab disapa Yono ini.
Mereka meminta kepada aparat penegak hukum untuk menangkap Muzakir Manaf alias Mualem karena menghasut rakyat Aceh untuk merdeka.
“Meminta Kapolri untuk menangkap Muzakir Manaf,” desaknya.
Selain itu, mereka juga mengutuk siapa saja yang mencoba merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Kami mengutuk siapa saja yang mencoba merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia,” cetusnya.
Mereka berharap rakyat Aceh merenungi dan menghargai para pahlawan Aceh yakni Cut Nyak Dhien, Cut Nyak Meutia, Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Teuku Nyak Arif, Sultan Iskandar Muda, Teuku Muhammad Hasan dan sejumlah tokoh dan pahlawan lainnya yang banyak berkorban demi kemerdekaan NKRI.
“Kami berharap rakyat Aceh tetap menghargai perjuangan para pahlawannya,” harapnya.
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian Polres Mataram. ()