ALARM Bedah Arah Pembangunan Pariwisata Loteng

Lombok Tengah, sasambonews.com ,- pada Senin tanggal 17 junini 2019 pukul 11.00 wita tempat hotel Dmax Jalan baypas LIA Desa Penujak Kecamatan Praya Barat Loteng berkumpul sejumlah pegiat LSM. Mereka tengah  berdiskusi  dengan tema " membedah arah pembangunan dan realisasi program pembangunan Lombok tengah" kegiatan tersebut di gagas oleh LSM ALARM yang di Ketuai L.Hizzi S.pd.

Hadir sebagai narasumber Sekda Loteng, seorang akademisi UNRAM serta pegiat budaya L.Prima Ketua Lesa Demarkasi, Hasan kasat, Ihsan Ramdani LSM FORMAPI, Bustomi taipuri : LSM Suaka
Murakib Roket Ketua KNPI loteng, Selamet Riadi  LSM GPPD NTB, Yuli hari hari dan Muhanan : KASTA NTB

 Sekda Loteng H.M.Nursiah selaku Narasumber mengatakan pariwisata bertujuan untuk mendongkrak ekonomi di Loteng dengan peningkatan jasa dan perdagangan,dengan adanya peningkatan jasa dan perdagangan dapat meningkatan PAD Pemda Loteng sehingga bisa  digunakan untuk mendukung usaha-usaha masyarakat demi pemerataan kesejahteraan. "kita berharap pengembanagan kawasan KEK Mandalika resort di kecamatan Pujut bila sudah beroperasi dapat meningkatan tarap hidup masyarakat lokal serta serapan PAD kabupaten Loteng" jelasnya.

Saat ini Pemda Loteng tengah melakukan penyiapan SDM ,untuk mendukung serapan tenaga kerja yang cukup banyak di kawasan KEK yang harus memenuhi standar,sehingga dapat diterima bekerja di kawasan KEK Mandalika. "kita membutuhkan sinergitas baik pusat,provinsi dan kabupaten dalam pengembangan pariwisata Loteng" kata Nursiah.

Untuk itu penyiapan infrastruktur yang layak di kawasan pariwisata Loteng Untuk mendukung aktifitas dan kegiatan pariwisata itu sendiri perlu dipercepat.

Sementara itu  akademisi UNRAM DR. L.Azrin  mengatakan Pembangunan pariwisata disuatu daerah tentu ada dampak positif dan negatifnya , dengan adanya pembangunan pariwisata memungkinkan pertanian akan menjadi terbengkalai ,sementara kawasan pariwisata membutuhkan hasil pertanian untuk mendukung hotel-hotel yang ada

KEK Mandalika merupakan suatu kejutan ekonomi di kabupten Loteng namun yang menjadi pertanyaan siapakah yang menikmati pembangunan tersebut.
"Dengan memperhatikan kultur masyarakat Kabupaten Loteng yang sebagian besar hidup dari pertanian maka konsep yang tepat untuk pariwisata kita adalah pariwisata berbasis agraris" paparnya.

Azrin mengambil contoh seperti pulau Bali dimana wisata di dukung oleh hasil pertanian dan infrastruktur yang baik "Pembangunan pariwisata Loteng bisa kita branding dengan wisata dan agraris yang didukung penguatan SDM" jelasnya.

Sedangkan Budayawan L. Prima Wiraputra mengatakan, satu hal yang paling wajib di lakukan bagi masyarakat ketika pembangunan pariwisata sudah mulai berjalan yaitu dengan membentengi masyarakat dengan ilmu pengetahuan sehingga tidak tergerus arus globalisasi

Selain itu menjaga budaya serta adat istiadat di wilayah pariwisata sebagai kearifan lokal,"kita sibuk melayani orang lain sehingga lupa dengan diri kita sendiri" ungkapnya.

Oleh karena itu membuat awig- awig desa diwilayah pariwisata sebagai aturan yang harus diikuti oleh  wisatawan yang datang sehingga adat dan budaya di wilayah tersebut terjaga dan menjadi ciri has tersendiri. "memberdayakan BKD untuk mengawal awig-awig desa sehinga kita yang mengatur mereka bukan mereka yang mengatur kita" ungkapnya.

Karenanya perlunya pemda kabupaten Loteng untuk membuat perda untuk melindungi budaya masyarakat lokal di kawasan pariwisata.

 Bustomi Taefuri Ketua SUAKA mengatakan, tujuan pembangunan yaitu terciptanya masyarakat adil ,makmur dan diridoi Allah swt. Masyarakat terkonsentrasi di pertanian, isu pariwisata Loteng sudah memicu kemiskinan aelama 30 tahun hal tersebut disebabkan beralihnya lahan dari masyarakat ke investor yang saat ini menjadi lahan tidur

Deni Panji Putra mengatakan maslah pertanian yang perlu menjadi perhatian dikaitkan dengan pembangunan pariwisata adalah kualitasdari  hasil pertanian

Penyiapan tenaga kerja, tidak hanya sebatas  pelatihan saja akan tetapi sampai mereka mendapatkan pekerjaan

Ketua KNPI Murakib menilai perlunya penataan lingkungan pariwisata sehingga tersedia publik area yang dapat dikunjungi oleh mastarakat lokal, jadi tidak seperti Senggigi semua menjadi areal tertutup

Menanggapi hal itu Sekda Loteng mengatakan, pembangunan Infrastruktur itu harus karena akan menjadi faktor utama aktifitas kawasan pariwisata

"Kami berharap agar budayawan mau turun membina masyarakat sehingga tercipta suatu pariwisata yang memiliki nilai -nilai dari kearipan lokal  dengan menjaga budaya dan adat istiadat setempat" kata Sekda.

Mmasalah pertanian kata Sekda,sudah dibentuk kelompok tani serra didampingi oleh penyuluh pertanian guna peningkatan kualitas pertanian. Masalah pemotong hewan ,pemda loteng akan membangun rumah potong hewan standar dan layak. Masalah industri, banyaknya alfamart dan indomart yang mematikan usaha kecil ini sudah dikaji dan nantinya hanya perlu jarak dengan pedagang kecil

 "Namun kita akui bahwa keberadaan alfamart dan indomart juga menyerap tenaga kerja masyarakat lokal meskipun tidak banyak" katanya

Pukul 14.00 wita kegiatan selesai,situasi aman. Gs

Subscribe to receive free email updates: