Adapun tuntutan massa aksi antara lain
Meminta kades turun dari jabatan atas kinerja yang buruk karena tidak pernah masuk kerja. Selain itu terindikasi Kades menggunakan Barang terlarang seperti Narkoba. Masyarakat juga melihat Kades tidak becus menyelesaikan Pembangunan Posyandu karena sampai saat ini belum diselesaikan. Rumah Gempa tahap kedua tidak direalisasikan dikarenakan kurangnya perhatian Kepala Desa dan adanya pungutan biaya pada Listrik dimasing masing Rumah/Dusun.
Sementara itu Kades Tempos saat menerima pengunjuk rasa mengatakan
berterimakasi kepada masyarakat, pemuda yang telah mengingatkan kembali akan tugasnya sebagai kepala Desa. "Ini merupakan kesempatan kedua untuk berjuang dan saya meminta maaf sedalam dalamnya atas kesalahan yang dimaksud dengan masyarakat, karena tidak ada manusia yang sempurna, mari kita sama sama kembali untuk membangun Desa dengan misi misi kita bersama" kata Kades.
Terkait rumah gempa, Kades mengatakan tahap kedua sedang disusulkan dan itu bukan kades yang tidak ingin memperjuangkan. Sementara terkait dengan potongan biaya listrik dimasing masing Dusun, Kades mengatakan tidak ada Perintah dari Desa langsung.
"Mengenai dengan tuduhan menggunakan Narkoba, mari Test urine kita laksanakan sesuai Prosedur yang berlaku termasuk juga mengenai tingkat kehadiran di desa sebulan saya selaku Kades minta maaf sebesar besarnya" kata Kades .
Pada pukul 11.00 wita Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun beserta Rombongan tiba dikantor Desa tempos dan langsung melakukan rapat internal. Hadir juga Asisten I, Camat Gerung, Sekertaris Kesbangpol, Kabag Ops Polres Lobar.
Setelah melakukan rapat singkat, Wakil Bupati didampingi Asisten I, Camat Gerung, Sekertaris Kesbangpol, Kabag Ops Polres Lobar menemui massa aksi.
Wabup menyampaikan, semua tuntuntan dari masyarakat Desa Tempos akan di proses namun dia meminta agar masa ciptakan kondisi tenang dan Kondusif serta kita saling menghormati. "Semua mempunyai Prosedural dan tidak semena mena karena ada tahapan demi tahapan yang akan dilampaui" ujarnya.
Wakil Bupati menegaskan jika tidak ingin dipimpin oleh kades saat ini, agar dibuatkan berita acara mosi tidak percaya kepada Kades karena yang memilih kades adalah masyarakat sendiri. "Silakan kapan berkesempatan bisa diselesaikan berita acara tersebut langsung bawa ke kantor serta bukti bukti yang masyarakat punya agar dilampirkan ke berita acara, sehinga segera kita cepat proses. Untuk pengetesan urine kita akan lakukan dengan dinas kesehatan akan bersurat ke BNN Propinsi NTB hari ini sehingga besok akan ditindaklanjuti pengetesan Urine yang diikuti oleh beberapa perwakilan masyarakat" ujarnya.
Setelah itu dilakukan Upaya Nego Siasi Dengan Peserta massa aksi oleh aparat pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan aparat keamanan. Pada pukul 12.30 wita massa aksi membubarkan diri berlangsung dalam keadaan aman dan lancar. Gs