Terapkan Kearifan Lokal Guna Mendongkrak Produksi Tanaman Tembakau

Bintek petani tembakau kabupaten Ngawi

SINAR NGAWI™ Ngawi-Tanaman tembakau bisa menjadi alternatif petani kala musim kemarau panjang. Selain nilai ekonomis yang tinggi, karakteristik tanaman tembakau tidak terlalu banyak membutuhkan air. Meski begitu, ujar Wibowo, Kabid Perkebunan Dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi bahwa para petani harus tetap waspada adanya OPT (organisme pengganggu tanaman).

“Dalam bimbingan teknis ini petani diberi wawasan penerapan pengendalian hama terpadu (PHT), sehingga dalam pengelolaan tanaman budidaya tembakau baik kualitas maupun kuantitasnya meningkat,” kata dia.

Tambahnya, dalam pengendalian hama para petani diberi wawasan pemanfaatan proses pengendalian hama dengan cara mengurangi tindakan yang sekiranya merugikan atau malah justru mematikan perkembangan musuh alami dari hama tersebut.

Dengan menerapkan Good Agriculture Practices (GAP), maka diharapkan bisa meningkatkan produktivitas tanaman tembakau tahun ini (2019).

“Petani harus memahami pengendalian hama ini mendasar pada agroekosistem setempat, dengan demikian baik jenis hama serta takaran penggunaan pestisida tidak sampai merusak habitat lingkungan,” urainya kemudian.

Terpisah, ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) cabang Kabupaten Ngawi, Sojo memaparkan, dengan adanya pembinaan dan pelatihan dari Dispertan setempat, pihaknya juga merasa terbantu, baik dari segi sarana maupun prasarana produksi tembakau.

“Diharapkan dengan bombingan teknis ini bisa memotivasi petani tembakau lebih meningkatkan areal tanamnya,” kata Sojo.

Mengingat, pangsa pasar tembakau terbuka luas, dan secara analisa usaha tani ketika dikelola dengan baik, hasil dari menanam tembakau lebih besar jika dibandingkan dengan menanam padi.

“Diharapkan brand tembakau bisa bangkit kembali dan menjadi ikon tersendiri buat komoditi perkebunan di kabupaten Ngawi,” Pungkasnya.
Pewarta: Kun/pAn
Editor: Kuncoro


Subscribe to receive free email updates: