Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Tengah L.Kamrin mengatakan beberapa aitem pekerjaan yang perlu dikelola oleh investor diantaranya coolstorage, Pengolahan Es dan juga bengkel kapal. "Aitem ini biayanya besar dan hanya investor yang mampu sementara pemerintah tak cukup dana sehingga dipihak ketiga kan" ujarnya.
PPN Awang sendiri nantinya akan menopang industri pariwisata di Kabupaten Lombok Tengah. Saat ini kapal kapal nelayan sekala besar sudah mulai bersandar. Tidak hanya diatas 30 GT kapal yang sudah bersandar namun kapal dibawah 39 GT juga sudah banyak lakukan bongkar muat.
Saat ini dengan kapal nelayan dibawah 30 GT, hanya mampu memproduksi 10 ribu ton perharinya. Sementara jika rata rata rata kapal diatas 30 GT maka akan menghasilkan 100 ton per hari oleh karena itu memerlukan saran dan prasarana yang memadai. "Percuma saja kita menghasilkan 100 ton perhari jika fasilitas seperti coolstorage, ruang pendingin dan lain sebagainya belum ada, sebab sebelum didistribusikan ikan harus dimasukkan le collstirage ataupun ke ruang pendingin kalau tidak rusak, makanya jika fasilitas sudah lengkap maka nelayan besar akan bersandar di Awang" ujarnya.
Sampai saat ini konstribusi PPN Awang ke daerah belum ada, sebab belum ada pengelolaan oleh pihak ketiga. "Sekarang belum ada kalau sudah dikelola investor maka kita bisa menarik retribusi daerah" ungkapnya. Lt01