Menurut Sekda, sampai saat ini yang masuk PDP sebanyak 6 kasus yakni dari kecamatan Pujut. Diantaranya dari desa
Tumpak dan dua masih isolasi. Ada juga dari Desa Sengkol tapi sudah lepas dari pengawasan dan dari Bagu masih isolasi dan Pengadang satu PDP tapi sudah lepas pengawasan.
Selanjutnya sebanyak 26 kasus Orang Dalam Pengawasan (ODP). Dari 26 orang itu sebanyak 15 orang masih dalam pemantauan sisanya sudah lepas.
Soal tiga kegiatan pokok yakni promotif, Sekda yang lalu menegaskan seminggu sudah bergerak baik OPD, sumber informasi sudah memadai. Surat edaran, medsos sudah lengkap dari sisi media dalam hal promosi. "Tetapi bagaimana gerakan kita di dalam implementasi ditingkat desa masih kurang, artinya kegiatan promotif tinggal diintensifkan" kata Sekda saat rapat evaluasi penanganan Covid 19 di Pendopo Bupati Selasa 31/3.
Selain itu promotif juga sistem yang dibangun baik kelembagaannya, sudah lebih maju dibandingkan daerah lainnya. Antisipasi nya sudah dilakukan di rumah sakit. Kita punya alat ronsen portable dan alat Swet.
Sekda menambahkan, selanjutnya untuk
kegiatan preeventif, pihaknya sudah melakukan penyemprotan di desa
dan di Kota hanya saja ketersediaan disinfektan jadi kendala untuk itu ada alternatif menggunakan klorin. Preventif lainnya bagaimana mengedukasi, yang belum toko toko masyarakat yang kompensional dan sudah jalan Pol PP hanya belum tegas.
Soal pengawasan orang masyarakatluar sudah membumikan oleh masyarakat
Mereka melakukan pengawasan secar adan ketat. "di desa masih ada orang sholat Jumat bersama dan begawe. Masyarakat kita responsif terhadap orang yang baru datang" kata Sekda.
Puskesmas dengan TRC nya juga sangat berperan, standar prosedur sudah berjalan dengan baik. Alat APD sudah pesan sesuai standar. Khusus RMI atau rumah karantina secara tempat sudah memadai, karena pihaknya sudah memodifikasi "sudah buat 21 kamar dilantai atas dan dilantai bawah sehingga kita perkirakan 50 kamar untuk pasien" jelasnya.
Dari LH sudah buat tandon dan cuci tangan termasuk sudah buat dapur.
Untuk TRC juga sudah dimaksimalkan di masing masing wilayah. Di posko-posko dinas kesehatan bagi tugas. "Tim Reaksi Cepat (TRC) kita sudah ada di
masing masing Puskesmas. Camat ditunjuk jadi ketua gugus tingkat kecamatan dibantu oleh Porkopinca. Jadi TRC Dan PRC sudah maksimalkan.
Soal dana, Pemda sudah siapkan dana
Rp.10 Milyar untuk penanganan Corona dengan menggeser anggaran lainnya. "Untuk kesiapan anggaran tidak masalah.
Di RMI ada 99 orang, dari Santri dan tamu hotel. Masyarakat sudah manfaatkan fasilitas kita" tutupnya. Lth01