Pandemi Covid 19, Penanganan Terhadap Stunting Tetap Berjalan

Bappelitbang Kabupaten Ngawi Jatim

SINAR NGAWI™ Ngawi-Penanaganan pandemi Covid 19 terus berkelanjutan dan bukan berarti mengabaikan masalah kesehatan yang lainnya terutama mengenai pencegahan kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak sebagai generasi penerus bangsa.

Sri widodo, Kabid pemerintahan dan kemasyarakatan, Badan perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan (Bappelitbang) Ngawi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kerjasama dengan stakeholder upaya menurunkan dan mencegah kasus stunting,

“Karena ini ditengan kondisi pandemi Corona, maka menerapkan jaga jarak dan sistem work from home (WFH) tetap diberlakukan dalam upaya menurunkan kasus stunting,” terang dia.

Tambahnya, koordinasi ini tentunya melibatkan Dinas kesehatan, Dinas sosial, Dinas P3AKB, Dinas perkim, Dinas pangan, Dinas pemdes serta OPD terkait lainnya.

“Ada 8 aksi integrasi pencegahan dan penurunan stunting, yakni analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan Bupati tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting serta review kinerja tahunan,” katanya saat dihubungi via seluler.

Sementara stunting merupakan kondisi gagal tumbuh, gagal kembang yang terjadi pada usia balita, utamanya 0-2 tahun, dengan ciri-ciri badan pendek, pertumbuhan dan perkembangan otak tidak sesuai standar anak seusianya.

Penyebab stunting umumnya adalah karena kurangnya konsumsi makanan bergizi saat dalam kandungan, dengan faktor utamanya sanitasi, pola makan dan pola asuh.

Kasus stunting di Ngawi tahun 2019 yang lalu, terjadi di 17 desa dengan presentasi 39,47-57,28 %. Untuk prioritas tahun 2020 ini upaya penurunan kasus stunting di 4 desa, yaitu desa Gandong Bringin, desa Pandean Karanganyar, desa Dungmiri Karangjati dan desa Wonorejo Kedunggalar.

“Meski harus menerapkan aturan dalam rangka pencegahan penyebara Covid 19, diharapkan program ini dapat berjalan sebagaimana yang sudah diprogramkan,” pungkasnya.
Pewarta: Kun/pan
Editor: Kuncoro


Subscribe to receive free email updates: