Lombok Tengah, SN - Tuan S, 83 Tahun Warga Dusun Penuntut, Desa Pendem, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah meninggal dunia sebelum dilakukan Tes Swab Covid-19 karena keterbatasan Stok Reagen di Rumah Sakit Rujuan Covid-19. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona atau Covid-19 meninggal dunia pada Kamis, 30 April 2020 sekitar Pukul 19.50 Wita di Ruang Isolasi Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meninggalnya PDP itu dibenarkan Humas Siaga Covid-19 RSUD Praya, Lombok Tengah, dr. Yudha Permana, SpDV, Kamis (30/04/2020).
Meskipun belum dilakukan Tes Swab, kata dr. Yudha, penanganan Jenazah PDP yang meninggal dunia itu sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Jenazah Covid-19.”Hasil Rapid Tesnya Reaktif Immunoglobulin M (IgM). Atas Dasar hasil Rapid Tes Reaktif Immunoglobulin M (IgM), maka Jenazah harus ditangani seperti penanganan Jenazah Covid-19. Sesuai dengan SOP, Jenazah Covid-19 harus dimakamkan oleh petugas dan hannya boleh disaksikan oleh keluarga dekat dari jarak yang sudah ditentukan paling lambat 4 jam setelah meninggal dunia. Dan malam ini Jenazah harus sudah di Makamkan dipemakaman yang telah ditentukan oleh pihak keluarga. Dan masih ada kemungkinan PDP yang meninggal dunia itu Negatif Covid-19,”katanya
dr. Yudha menjelaskan, Pasien PDP yang meninggal Dunia itu datang ke IDG RSUD Praya Lombok Tengah pada Tanggal 29 April 2020 malam. Karena kondisi kesehatannya memburuk, pada Tanggal 29 April 2020 PDP itu akhirnya di rawat di Ruang Isolasi Khusus RSUD Praya dan Meninggal dunia pada Kamis, 30 April 2020.”Baru dirawat dua hari. Masuk Tanggal 28 malam dan menjalani Observasi di IGD, karena kondisi kesehatannya memburuk, dan hasil Rapid Tesnya Reaktif Immunoglobulin M (IgM), pada tanggal 29 dirawat di ruang isolasi khusus,”jelasnya
dr. Yudha mengungkapkan, PDP yang meninggal dunia itu tidak memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi Positif Covid-19 dan tidak pernah berpergian ke daerah transmisi lokal.” PDP itu sudah sudah, jadi tidak pernah keluar atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi Positif Covid-19. Dan PDP itu juga mengalami gangguan Sarap sentral otak,”ungkapnya
Belum bisa dilakukan Tes Swab terhadap PDP yang meninggal itu lanjut dr. Yudha karena stok Reagen di Provinsi NTB saat ini masih kosong. Dan oleh Provinsi NTB dijanjikan tes Swab PDP yang meninggal dunia itu bisa dilakukan 2 – 3 hari kedepan.”Kendalanya stok Reagen saat ini masih Kosong, dan Provinsi menjanjikan tes Swab 2 – 3 hari kedepan,”ujarnya