Bayangkan saja setengah dari APBD setiap daerah tersedot habis oleh Covid 19 itu.
Hal itulah yang dialami oleh Pemkab Lombok Tengah sekarang ini.
APBD Lombok Tengah sebesar Rp.2 Triliun lebih setengahnya habis untuk penanganan melawan danpak Corona tersebut. "Setiap daerah dipangkas minimal 50 % dari total APBD itu sendiri" kata Sekda Lombok Tengah DR.H.Nursiah, S.Sos, M.Si kepada wartawan Selasa 28/4.
Lalu apa sasaran pengurangan anggaran itu ? Sekda menegaskan belanja barang dan jasa sasaran pengurangan, termasuk belanja modal yang bisa ditunda. "Refokusing dan relokasi atau mana saja pos anggaran yang bisa dirasionalkan sementara gaji dan TKD tidak masuk dalam rasionalisasi itu" ujarnya
Bagaimana pola pemangkasan anggaran itu, Prosesnya berdasarkan dana transfer dari pusat yang dikirimkan ke daerah. DAK fisik dihentikan, bagi hasil pajak bukan pajak termasuklah PAD kita terjun bebas. Maka kita lakukan refokusing berdasarkan inpres dan Permendagri. Itu dialihkan untuk dana tak terduga" kata Sekda.
Sekda menegaskan Pertanggungjawaban anggaran itu sesuai mekanisme APBD, sama dengan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.
Lalu kemanakah anggaran 50% itu ?,Sekda menegaskan anggaran itu untuk kegiatan pendukung penanganan Covid 19, contoh menyiapkan tempat karantina, kegiatan pencegahan dalam sosial distance, fisikal Distance termasuk fasilitas pendukung lainnya. Selain itu untuk penanganan kegiatan penanganan kesehatan seperti alat kesehatan, untuk penanganan dampak sosial JPS dan penanganan dampak ekonomi dengan menjaga kondisi UMKM agar tidak terlalu jatuh.
"Sejauh ini Kendala yang kita temukan sejak tanggap darurat Corona adalah pengiriman APD yang tak sesuai jadwal datang, ketersediaan barang dan alat kesehatan itu saja" jelasnya. Lth01