SINAR NGAWI™ Ngawi-Memasuki era tatanan baru di Ngawi, sejumlah kegiatan yang yang selama ini berhenti, kini bisa dijalankan kembali meski dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala Desa Legundi, Kecamatan Karangjati Ngawi, Suytitno menegaskan bahwa, kegiatan bersih desa atau sering disebut nyadran, tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan diantaranya mewajibkan warga cuci tangan dengan sabun, yang tempatnya telah disediakan panitia.
“Juga harus bermasker serta penerapan physical distancing serta pemeriksaan suhu tubuh menggunakan termo gun sebelum masuk area pesanggrahan Sendang Tlogo, dimana acara nyadran (bersih desa) digelar,” terang dia.
Ditempat yang sama, Kasun Sepreh Desa Legundi, Kecamatan Karangjati Ngawi, Arianto Adi juga menegaskan, acara bersih desa atau nyadran di dusun Sepreh tersebut merupakan ritual tahunan yang digelar tiap selasa kliwon pada bulan besar penanggalan jawa.
“Acara ini sebagai wujud syukur atas mata air (sendang), yang mana keberadaannya telah menghidupi warga sekitar, utamanya untuk pengairan persawahan,” kata Adi, sapaan akrabnya.
Selain itu. Masih menurut Adi, selain nguri-uri atau melestarikan adat budaya peninggalan nenek moyang juga melestarikan sumber mata air tersebut, agar selalu bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari serta maupun bertani atau bercocok tanam sehingga hasil bumi melimpah.
“Dengan menjaga mata air, kita telah menyeimbangkan alam sehingga disaat musim kemarau, akan tetap bisa digunakan, baik untuk pertanian atau kebutuhan lainnya,” pungkasnya.
Pewarta: Mad/pan
Editor: Kuncoro