Sidak di RSUD Praya, Bupati Temukan 5 Masalah Besar

 Lombok Tengah, SN - Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri kembali mendatangi RSUD Praya. Bupati tiba di RSUD Praya sekitar jam 07.00 wita. Kedatangan orang nomor satu di Lombok Tengah itu membuat pejabat dan karyawan dan karyawati di RSUD Praya menjadi kalang kabut maklum Bupati sudah nongol di rumah sakit sementara karyawan dan karyawati baru datang.

Apel pagi dipimpin Bupati Lombok Tengah

Bupati dalam sambutannya mengingatkan akan tugas dan fungsi rumah sakit sebagai lembaga layanan oleh karena itu disiplin dan etos kerja harus ditingkatkan. Bupati juga berencana akan merombak total pejabat dan karyawan di rumah sakit khususnya yang sudah sangat lama bertugas di tempat itu. "Perlu diremajakan terutama yang sudah sangat lama ditempat ini, kita geser ke puskesmas ataupun ke Dikes" ungkapnya.

Bupati menegaskan bahwa setiap orang harus mau belajar kepada yang ahlinya sebaliknya yang ahli harus mengajakan kepada yang belum tahu, "jangan sampai mau tau sendiri, tak mau ajarkan ilmunya kepada orang lain, kita berdosa tak mau telurkan ilmunya" kata Bupati saat apel pagi

Usai apel, Bupati berjalan menyusuri rumah sakit untuk melihat kondisi lingkungan RSUD. Dia didampingi Direktur RSUD dan Sejumlah pejabat tinggi rumah sakit. dari hasil tinjauannya Bupati menemukan saluran air yang menggenang dan berbau busuk sehingga mengganggu kenyamanan pasien dan pengunjung. Bupati lantas memanggil pihak Pemadam Kebakaran untuk menyemprotkan got ataupun saluran tersebut agar air limbah itu tidak lagi menggenang dan berbau busuk. "Tolong dimaksimalkan CS nya, besok kumpulkan cleaning servis semua, saya mau ngomong, kita mulai benahi dari bawah dahulu" jelasnya.

Selanjutnya Bupati melihat lingkungan di depan ruang nipas. Ditempat ini pun bau busuk akibat limbah yang menggenang. Bupati memerintahkan untuk di semprot dan dibersihkan. 


Pada kesempatan itu Direktur RSUD menyampaikan keluhannya soal air bersih. Kondisi air bersih rumah sakit cukup memprihatinkan. Dari 6 sumur Bor yang dimiliki hanya 2 yang berfungsi normal, satu sekarat dan tiga lagi mati total. Menyikapi hal itu Bupati langsung memanggil Direktur Utama dan direktur teknik PDAM. Bupati meminta kepada PDAM untuk membuat pipa jalur khusus ke rumah sakit. 

Oleh PDAM disanggupi bahkan akan dilaksanakan hari itu juga. "Bisa kita lakukan sekarang pak Bupati, tinggal kita koneksikan saja" kata Direktur Teknik PDAM Sukemi Adiantara.

Bupati saat berbincang dengan jajaran Direksi PDAM terkait soal layanan air bersih di RSUD Praya

Selanjutnya Bupati melihat sejumlah Gazebo RSUD yang terbangkalai tak terurus di pojok timur rumah sakit Gazebo itu permanen. Direktur RSUD mengatakan areal ini adalah ress area publik tempat menunggu pasien namun ditutup kembali pemanfaatan nya karena masyarakat pengunjung sangat semerawut dan tak indahkan kebersihan. "Disana tempatnya keluarga pasien menunggu sebenarnya namun tidak jarang mereka bawa kompor dan masak ditempat itu, makanya ditutup" kata dr.Muzakir Langkir.

Bupati meminta agar areal itu ditata da  diratakan agar bisa dimanfaatkan sebagai tempat apel pagi karyawan dan karyawati rumah sakit sekaligus tempat tes area bagi pengunjung. Untuk itu Bupati saat itu juga memanggil kepala UPT Laboratorium alat berat dinas PU untuk membawa alat beratnya dan melakukan perataan. "Bagaimanapun caranya ini harus rata, tiga hari harus jadi, saya akan kesini cek" kata Bupati.

Peresmian Ruang Pameran, Edukasi dan Bilioterapi dan Stand Akreditasi

Usai meninjau kondisi lingkungan RSUD Praya, Bupati selanjutnya  meninjau ruang VCR dimana rumah sakit Praya sendiri sudah bisa melakukan VCR bagi masyarakat tanpa harus ke Mataram. Alat VCR sendiri dibeli dengan harga Rp.2 milyar. Selanjutnya Bupati meresmikan ruang pameran,  edukasi, Bubioterapi dan Stand Akreditasi."saya minta ruang ini bisa dimanfaatkan oleh keluarga pasien, pasien dan petugas kesehatan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, saya minta koleksi buku diperbanyak, print out juga diperbanyak" kata Bupati.

Bupati lihat alat VCR

Sementara itu Direktur RSUD Praya dr. Muzakir Langkir mengatkan apa yang diharapkan oleh Bupati akan dilaksanakan bahkan beberapa aitem arahan Bupati sudah dilaksanakan termasuk juga merubah mainset berpikir petugas kesehatan. "Pak Bupati maunya petugas kesehatan jaga sikap ramah senyum sapa itu saja" jelasnya.

Sementara itu Bupati usai melakukan sidak ke RSUD Praya menegaskan bahwa sumberdaya petugas kesehatan itu harus disiapkan dengan baik. Sikap ramah senyum sapa kepada pasien dan pengunjung mutlak dilakukan, "kalau itu dilakukan saya rasa rumah sakit ini akan jadi cerita yang manis ditengah masyarakat, akan jadi rumah sakit ia the best" ungkapnya.

Oleh karena itu Bupati meminta kepada  direktur RSUD Praya untuk tegas terhadap petugas kesehatan. "Kalau tidak mau bersikap layaknya pegawai di perusahaan atau di BUMD yang ramah senyum sapa dan mengantarkan pasien ke tujuannya dengan baik dan sabar maka saya minta untuk diganti atau dipindahkan" tegas Bupati.

Bupati menargetkan dalam 100 hari kedepan pelayanan di rumah sakit sudah berubah.

Dalam sidak Bupati itu setidaknya ada 5 masalah besar yang perlu ditindaklanjuti rumah sakit yakni soal disiplin pegawai masih kurang, sikap petugas kesehatan, Soal limbah di saluran yang menyengat, Res Area yang mubazir dan distribusi air bersih yang sangat kurang baik dari PDAM dan Sumur Bor. Lth01

Subscribe to receive free email updates: