Lombok Tengah, SN - Panitia seleksi calon Sekda Kabupaten Lombok Tengah akan mulai bekerja usai libur lebaran idul Fitri berakhir namun jauh hari sebelumnya aroma persaingan masing-masing calon sudah mulai. Bahkan lobi politik dan lobi internal birokrasi sudah mulai dilakukan oleh sejumlah kandidat. Yang tak kalah hebatnya lagi para kandidat mulai mendekati pihak pihak berpengaruh dieksternal birokrat seperti para tokoh tokoh baik tokoh agama, tokoh masyarakat dan orang lain yang punya pengaruh mempengaruhi keputusan Bupati.
Pengaruh eksternal ternyata kerap menjadi penentu dalam jabatan tersebut dibandingkan dengan profesionalitas dan kedekatan emosional. "Kita bisa contohkan saat H.Nursiah jadi Sekda menggantikan H.L.Supardan dimana karena dukungan Bodak beliau berhasil menyingkirkan H.L.Erwin yang diketahui kedekatan dengan Bupati Suhaili sangat kuat, jadi penting dapat dukungan dari eksternal" kata salah satu pejabat yang enggan disebutkan namanya.
Sejauh ini belum secara pasti belum ada pejabat yang sudah mengajukan diri maju di suksesi calon Sekda mengingat pendaftaran belum dimulai namun pernyataan kesiapan diri sudah mulai disampaikan ke publik. Siapa yang tak ingin jadi Sekda, sebuah karir tertinggi di birokrasi.
H.L.Idham. Khalid misalnya, pejabat yang sudah malang melintang di birokrasi Kabupaten Lombok Tengah ini secara terang benderang menyatakan diri siap menjadi Sekda, bahkan dukungan dari dalam dan luar birokrasi sudah diperolehnya. Empat kali duduk di jabatan eselon II yang berbeda beda sepertinya menjadi modal pengalaman untuk menjadi orang nomor satu di birokrasi Kabupaten Lombok Tengah.
Pun demikian dengan L.Firman Wijaya, meskipun masih muda namun kemampuannya tidak diragukan lagi. Dua kali menjadi kepala dinas teknis disertai kemampuan menyelesaikan persoalan internal dan eksternal yang masuk menjadi penentu keberhasilan memegang tanpuk kepemimpinan tertinggi di ASN Lombok Tengah.
Selain nama keduanya, ada satu nama lagi yang juga bakal menghiasi dinding tiga besar calon sekda yakni L.Rahadian. Adik kandung dari mantan Sekda H.L.Zulkarnain itu sempat disebut sebut namanya masuk di tiga nama yang akan diusulkan. Rahadian sendiri satu dari dua pejabat yang sudah dua kali duduk di jabatan eselon II, meski perlu digaris bawahi bahwa aturan terbaru, calon sekda tidak meski dua kali dijabtan eselon II namun sekali saja di Jabatan eselon II bisa mengajukan diri menjadi calon Sekda. "Tidak mesti dua kali pernah jadi kepala dinas di dinas berbeda-beda, sekali saja bisa hanya saja peiabat dua kali menjadi kepala Dinas menjadi prioritas utama, itu bisa jadi pertimbangan tim penguji nanti, meskipun tidak mutlak" ungkap Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Lombok Tengah L.Nazili diruang kerjanya Selasa 11/5.