Lombok Tengah, SN - Kabupaten Lombok Tengah ketiban untung besar dengan hadirnya dua perguruan tinggi negeri di daerah yang bermotokan Tatas Tuhu Trasna yakni STPDN dan Poltekpar. Hadirnya dua perguruan tinggi negeri ini diharapkan akan menjadi pintu masuk pagi anak anak Lombok Tengah khususnya dalam meniti karir. Namun nyatanya hingga saat keberadaan Poltekpar khususnya belum dirasakan manfaat sepenuhnya oleh anak anak Lombok Tengah khususnya dan NTB pada umumnya. Buktinya alumni Poltekpar Lombok sampai saat ini banyak yang masih menganggur. Ditengarai pihak Poltekpar belum membangun kerjasama ataupun melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan penyedia jasa layanan dan transportasi seperti Hotel, Restauran, Travel dan perusahaan lainnya yang sesuai dengan jurusan masing-masing agar lulusan Poltekpar dapat diterima bekerja.
Riyan misalnya lulusan Poltekpar asal Kelurahan
Jontlak Kecamatan Praya Tengah ini hingga saat ini masih menganggur. Dia mengaku sudah melamar ke sejumlah Hotel dan restauran termasuk di Raja Hotel namun belum ada panggilan hingga saat ini. "Katanya sih lulusan kita akan diprioritaskan namun nyatanya belum diterima, apakah karena Covid sehingga belum diterima namun lulusan SMK juga banyak diterima" ungkapnya.
Menanggapi hal itu Humas Poltekpar Heri yang dikonfirmasi via WhatsApp tidak menjawab secara gamblang namun mengirimkan link berita sebagai referensi tanggapan. "Mungkin bisa menjadi referensi" singkatnya.
Poltekpar Lombok berdiri megah tepat didepan Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah. Biaya pembangunan Poltekpar di proyeksikan menghabiskan dana Rp. 1,3 triliun. Kampus yang mencetak para pekerja dibidang pariwisata itu hingga saat ini masih dibangun. Sejumlah fasilitas pendidikan tengah dilengkapi. Persaingan untuk masuk menjadi mahasiswa sangat ketat namun demikian belum ada jaminan para jebolan kampus triliunan itu dapat kerja di dunia pariwisata.
Lalu apa kata Pemerintah Provinsi dan Pemkab Lombok Tengah terkait hal itu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah H.Lendek Jayadi yang ditanya via WhatsApp perihal pernahkah Pemda berkomunikasi dengan Poltekpar agar Poltekpar didorong untuk menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan perusahaan penyedia jasa pariwisata itu ?, belum merespon.
Sedangkan Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri berharap agar anak anak Lombok Tengah menjadi prioritas bagi perusahaan penyedia jasa pariwisata terlebih lagi sebentar lagi KEK Mandalika akan menjadi pusat perhatian dunia dibidang pariwisata dan olahraga dunia. "Jangan sampai anak anak kita jadi penonton, semua kita bertanggung jawab, termasuk lembaga pendidikan" ungkapnya via WhatsApp.