Lombok Tengah, SN - Gubernur NTB dinilai tak jeli melihat peluang bahkan terkesan kalah gesit dengan Pemprov Bali, buktinya penerbangan 19 negara yang akan menonton WSBK melalui Bandara Ngurah Rai Bali bukan melalui BIL padahal BIL sudah bisa didarati pesawat berbadan besar, hal itu mengundang kekecewaan besar dari masyarakat Lombok Tengah. "Kami sangat kecewa bila pesawat pesawat tamu mendarat di bandara Ngurahrai Denpasar, karena Bandara Internasional Lombok juga punya kapasitas untuk pendaratan pesawat berbadan lebar" kata Direktur Lesa Demarkasi Hasan Masat melalui pesan singkatnya Jumat 12/11.
Pesawat Boeing 777 Preiter saja bisa mendarat di BIK
Hasan menilai dengan masuknya wisatawan melalui Bali maka Kabupaten Lombok Tengah hanya akan dapat limpahan dari wisatawan yang berkunjung ke Bali. "Apa yang akan diperoleh oleh Lombok Tengah, uang mereka sudah dihabiskan di Bali, sisa sisa kehidupan saja yang dibawa ke Lombok Tengah khususnya dan NTB umumnya" kata Hasan
Seharusnya entri poin wisatawan melalui BIL sehingga kedatangan wisatawan dirasakan manfaatnya secara maksimal dalam rangka meningkatkan PAD, namun dengan tidak melalui BIL maka sebagian besar keuntungan diambil oleh Bali oleh karena itu Hasan mendesak Pemprov dan Pemkab untuk melakukan negosiasi ulang terhadap kebijakan kebijakan tersebut kepada pemerintahan di Jakarta. "kita sangat berharap tamu tamu dan wisatawan wisatawan tersebut dapat lebih lama tinggal di pulau lombok, tidak hanya untuk sekedar nonton gelaran motor GP saja namun mendatangkan income bagi pemerintah daerah" tegasnya.
Gubernur dinilai belum jeli menangkap peluang itu sehingga didahului oleh Bali meski demikian masih ada peluang untuk lobi sebelum penyelenggaraan event ini ungkap Hasan.