Lombok Tengah, SN - Malam puncak grand final audisi Duta Lingkungan Hidup NTB berlangsung meriah. Pada kesempatan itu, peserta dengan nomor urut 82, Elfa Septiana asal Masbagik Kabupaten Lombok Timur dinobatkan sebagai The Winner Duta Lingkungan tahun 2021.
Penobatan tersebut berlangsung di Ballroom lanta V Kantor Bupati Lombok Tengah (Loteng), Sabtu malam (06/11) dan dihadiri sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan Pemerintah Daerah (Pemda) Loteng serta beberapa komunitas pencinta alam lainnya.
Dewan Pembina Yayasan Duta Lingkungan NTB, Lalu Amrillah dalam kesempatan itu menyampaikan, audisi Duta Lingkungan NTB ini merupakan kegiatan yang digagas oleh Persatuan Wartawan Lombok Tengah (PWLT). Dimana, kegiatan ini sudah berlangsung selama enam tahun, sejak tahun 2016 lalu. Sehingga pihaknya berharap dukungan dan partisipasi semua pihak, khususnya Pemprov NTB bisa lebih ditingkatkan lagi.
“Kedepan kegiatan ini akan terus dilaksanakan. Jadi support dari Pemprov NTB dan Pemda Loteng serta pihak terkait lainnya harus lebih ditingkatkan,” kata pendiri Yayasan Duta Lingkungan Provinsi NTB tersebut.
Ia menjelaskan, hampir sebagian besar peserta Duta Lingkungan NTB berasal dari kabupaten/kota yang ada di NTB. Bahkan peserta yang mengikuti audisi ini mencapai 92 orang, hanya saja mereka tereliminasi di babak pertama dan kedua. Sehingga 20 finalis ini merupakan anak-anak yang memiliki wawasan luas tentang kondisi alam dan lingkungan sekitar.
“Disini kita tidak hanya berbicara tentang kemampuan inteltualitasnya saja, tapi mereka kita bina untuk berkreasi dan membuat produk-produk unggulan yang didaur ulang dari sampah,” jelasnya seraya mengatakan seleksi ini tidak ada intervensi dari panitia dan pihak manapun. Ini murni dari kemampuan mereka menjawab pertanyaan dari dewan juri dan panitia seleksi.
Lebih jauh ia menambahkan, duta lingkungan ini tidak hanya berkiprah tentang bagaimana meningkatkan wawasan dan kemampuan tentang lingkungan, namun mereka juga dilibatkan di kegiatan bakti sosial lainnya, seperti penanaman mangrove, penghijauan di kawasan penyangga sumber-sumber mata air, penghijaun di daerah wisata, clean beach dan kegiatan lainnya. Bahkan kegiatan-kegiatan ini akan terus dilaksanakan di semua kabupaten/kota yang ada di NTB.
“Kami sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat langsung atas kesuksesan acara penobatan Duta Lingkungan NTB tahun ini,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung Pemprov NTB yang tidak begitu perhatian terhadap kegiatan tersebut. Pasalnya, selama kegiatan Duta Lingkungan NTB ini berlangsung, Pemprov NTB tidak pernah memberikan kontribusi dan support di semua kegiatan, hal ini murni sebatas dukungan dari Pemda Loteng. Namun pihaknya tidak putus asa dan tetap berharap jika kedepan kegiatan ini mendapat perhatian serius dari Pemprov NTB, khususnya Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah. Sebab keberadaan Duta Lingkungan NTB ini merupakan ajang kontes untuk perwakilan Duta Lingkungan NTB diajang nasional dan juga internasioal.
“Sejak dua tahun terakhir, kami mengundang bapak gubernur untuk hadir di acara ini, tapi tidak pernah diindahkan dan hanya mengutus perwakilan saja,” sesalnya.
kami tentu memahami kesibukannya namun apakah sedikitpun tak ada waktu luang untuk hadir sebab bukan sekali ini saja diundang namun sudah berkali-kali, kepedulian terhadap lingkungan menjadi tanggung jawab utama pemerintah kemudian Pemerintah mengajak semua pihak untuk terlibat dalam kegiatan pelestarian itu. Persatuan Wartawan Lombok Tengah sebagai inisiator kegiatan harus diapresiasi sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kondisi alam yang sangat memprihatikan.
Wartawan dan yayasan Duta Lingkungan tidak hanya mampu memberi coretan tinta penuh warna pada proses pembangunan di daerah namun memiliki sensitivitas tinggi terhadap kondisi alam di NTB" kata pendiri Yayasan Duta Lingkungan Provinsi NTB itu
Sementara itu, Assisten III Setda NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, SPA menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Gubernur NTB pada acara penobatan Duta Lingkungan NTB. Menurutnya, tidak hadirnya Gubernur NTB karena adanya kesibukan menjelang perhelatan event IATC dan World Superbike (WSBK) di kawasan KEK Mandalika mendatang. “Karena ada banyak kegiatan, jadi kami sampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran pak gubernur di kesempatan kali ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, yayasan duta lingkungan sudah melakukan kinerja yang sangat luar bisa karena sudah memilih untuk melestarikan alam dan lingkungan. Sebab permasalahan lingkungan hidup bukan hal yang sepele. Kebanyakan orang tidak peduli dengan kondisi lingkungan hidup. Sehingga dengan keberadaan duta lingkungan ini, diharapkan mampu menjadi pioneer untuk memberikan wawasan dan pengetahuan di tengah masyarakat. “Kepedulian terhadap lingkungan ini harus ditanamkan sejak dini. Dan dimasa pandemi ini adalah moment terbaik untuk merubah pola pikir seseorang terhadap lingkungan,” terangnya.
Ia berpesan kepada Duta Lingkungan NTB untuk menetapkan dan menerapkan program lingkungan yang memiliki dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga menjadi tugas yayasan Duta Lingkungan NTB untuk mengarahkan duta-duta lingkungan yang ada saat ini.
“Kami berharap malam grand final ini bisa menghasilkan dan menelurkan duta-duta lingkungan yang akan memperbaiki kondisi lingkungan di semua kabupaten/kota yang ada di NTB,” pungkasnya.