Berantas Kebocoran Retribusi Pasar, Pemda Akan Gunakan Alat EDC

 Lombok Tengah, SN - Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah berkomitmen untuk meminimalisir kebocoran pada retribusi Pasar dan Parkir. Untuk itu pemerintah tengah melakukan penjajakan kemungkinan menggunakan alat digital yang mampu merekam besar PAD yang seharusnya masuk ke kasi Daerah. 

Inilah EDC alat scanner retribusi pasar yang diyakini akan mampu menghilangkan praktek korupsi pada retribusi pedagang pasar.

Alat itu bernama EDC, sebuah alat scaner yang mampu menekan angka kebocoran pada retribusi dari pedagang di pasar tradisional. "Alat ini tidak bisa dibohongi, dia dapat mengetahui berapa dana yang harus disetorkan ke kasi daerah yang bersumber dari setoran pedagang" kata Yosi dari pihak Bank Mandiri.

Saat ini Bank Mandiri sudah melakukan komunikasi dengan Bupati Lombok Tengah terkait penggunaan alat tersebut, dan sudah disetujui Bupati.

Sistim kerja alat tersebut yakni, setiap pedagang memiliki barkod masing-masing. Lalu alat tersebut akan melakukan scaning ke barkod pedagang setiap harinya. Pedagang yang sudah membayar setoran retribusi maka akan langsung terekam, sebaliknya jika belum membayar maka saat scaning keesokan harinya, alat tersebut akan menyampaikan bahwa pedagang yang bersangkutan belum bayar pada hari kemarin. "Akan terlihat apakah sudah bayar atau tidak, kalau belum maka akan ketahuan sehingga nanti semakin sering tidak bayar maka semakin menumpuk setoran retribusi yang harus dibayar, jadi tidak akan pernah ada kebocoran dana retribusi" jelasnya.

Bupati berpose bersama dengan pejabat Bank Mandiri

Saat ini hanya dua pasar yang akan diuji coba penggunaan alat tersebut yakni pasar harian seperti Pasar Renteng dan Pasar Jelojok.  "Pasar pasar tradisional di Bali sudah menggunakan alat itu, karena disana pasar harian sebagian besar, pasar mingguan belum bisa, tidak ada kebocoran ketimbang menggunakan karcis" ujarnya.

Setiap petugas juru pungut lanjut Dia akan dibekali alat tersebut sehingga tidak akan mempengaruhi jumlah petugas. 

Disamping itu, seluruh nama pedagang terekam dengan baik didalam alat tersebut sehingga pedagang maupun petugas tidak akan bisa main main kecuali alatnya rusak. "Nama pedagang sudah masuk didalam alat itu, jadi ketahuan siapa yang belum bayar" terangnya.



Subscribe to receive free email updates: