Lombok Tengah, SN - Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri memimpin rapat persiapan lomba pawai takbiran dan lebaran ketupat di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah, NTB Senin 25/4.
Hadir Wakil Bupati, Kapolres Lombok Tengah, Kodim 1620, seluruh Kepala OPD dan seluruh camat. Hadir juga Ketua KNPI dan Ketua Karang Taruna Kabupaten Lombok Tengah.
Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri mengatakan kegiatan Lomba pawai takbiran baru bisa dilaksanakan kembali setelah beberapa tahun tidak digelar akibat adanya pandemi Covid 19, oleh karena itu persiapan pelaksanaan kegiatan harus dibahas sematang mungkin agar tidak menimbulkan kerumunan masa yang cukup banyak.
Disamping itu kegiatan ini harus diperhitungkan masalah keamanan peserta baik dijalan maupun saat bubaran karenanya Bupati melarang mobilisasi peserta dari kecamatan ke Kabupaten.
Bupati meminta agar peserta lomba pawai takbiran di Kabupaten hanya diikuti oleh peserta dari Kecamatan Praya saja. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terlebih lagi di masing masing kecamatan juga ada yang melaksanakan kegiatan serupa oleh karena itu penting untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan baik pihak Kepolisian maupun TNI.
"Saya minta agar panitia Kabupaten maupun panitia di kecamatan untuk selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan, saya juga minta agar Camat melakukan koordinasi dengan aparat keamanan serta tokoh masyarakat untuk mengantisipasi hal hal yang tidak kita inginkan terjadi" pinta Bupati.
Bupati menegaskan kegiatan pawai takbiran Kabupaten tidak diikuti oleh peserta dari seluruh kecamatan melainkan hanya Kecamatan Praya saja, hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun demikian pihaknya tidak melarang jika di Kecamatan melakukan kegiatan yang sama "Kita bebaskan, apakah kecamatan mau menggelar kegiatan itu atau tidak, tetapi kita sarankan agar kecamatan yang rawan keamanan tidak menggelar kegiatan itu di kecamatan kecuali di masing-masing desa" kata Bupati.
Bupati berharap agar aparat keamanan melakukan atensi terhadap desa desa yang rawan keributan.
Menurut informasi rute pawai takbiran dimulai dari Masjid Agung sebagai titik star lalu menuju arah Pendopo Bupati lalu belok kanan menuju Majid Jamik dan selanjutnya kembali ke Masjid Agung.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Heri Indra Cahyono meminta kerjasama semua pihak untuk sama sama mengamankan kegiatan malam takbiran itu sebab kegiatan pawai takbiran rentan terjadi gesekan antar masyarakat terlebih lagi usai takbiran.
Pengalaman saat bubaran peserta kerap terjadi gesekan di jalan. Untuk itu pihaknya meminta kepada aparat kecamatan untuk berkomunikasi dengan Polsek Polsek setempat termasuk juga apabila Kecamatan yang akan melaksanakan kegiatan pawai takbiran tingkat Kecamatan untuk melaporkan kegiatan itu ke Polsek.
"Tolong dilaporkan untuk pengamanan di daerah yang melakukan takbiran. Harapan kita agar kondusif bisa terjaga. Panitia berkoordinasi dengan kami agar pelaksanaan nanti kita bersinergi" kata Kapolres.
Wakil Bupati menambahkan pelaksanaan kegiatan ini harus dipikirkan secara matang khususnya masalah keamanan sebab pengalaman sebelum-sebelumnya kerap terjadi keributan antar peserta yang berdampak luas ke masyarakat lainnya. Oleh karena dia meminta agar aparat keamanan, Pol PP, perhubungan untuk berkomunikasi secara intensif.
Terkait dengan lebaran ketupat. Bupati menginginkan agar kegiatan dilakukan di lokasi Sirkuit Motor Cross di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara. Kegiatan itu pinta Bupati agar melibatkan seluruh Kepala SKPD, Kepala Sekolah SD, SMP dan Kepala Desa. "Semua Kades diundang juga agar mereka tahu soal sirkuit Motor Cross itu" kata Bupati.
Soal konsumsi saat lebaran ketupat, Bupati meminta kepada masing masing dinas untuk mengeluarkan satu Pesajik (satu porsi) untuk tamu undangan sedangkan untuk jajarannya itu menjadi urusan internal sendiri.
"Kalau untuk stafnya itu urusan Dinas sendiri, kemudian kepala Sekolah juga mengeluarkan masing masing satu Pesajik" pinta Bupati.
Yang menjadi kekhawatiran dari Bupati adalah soal jalur keluar masuk dari dan menuju lokasi sebab diakui Bupati akses jalan cukup kecil sementara kendaraan yang akan masuk ke Lantan cukup banyak. Untuk itu untuk mengurangi mobilisasi kendaraan dalam jumlah besar maka Bupati meminta agar Mobil Dinas diisi oleh Stafnya. "Jangan hanya bawa diri saja Kepala Dinas, isi penuh kendaraannya agar staf tidak membawa kendaraan sehingga akan mengurangi kemacetan" kata Bupati.
Bupati meminta kepada Pol, PP, Dinas Perhubungan dan TNI Polri melakukan rekayasa jalur sehingga tidak terjadi kemacetan nanti.